KOMPAS.TV - Puluhan ibu yang berunjuk rasa dengan menduduki tambang pasir besi di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu dibubarkan paksa oleh polisi.
Mereka menuntut tambang pasir ditutup karena khawatir keberadaan tambang bisa merusak lingkungan.
Sejumlah pengunjuk rasa menangis histeris menolak keluar dari area tambang pasir besi di Desa Seluma, Bengkulu.
Baca Juga: Ternyata Alasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Gelar Lomba Orasi Unjuk Rasa Gara-gara Ini
Mereka dipaksa untuk membubarkan diri oleh polisi setelah menginap dan mendirikan tenda di dalam area tambang pasir besi sejak empat hari lalu.
Bukan tanpa sebab para ibu ini meninggalkan keluarga untuk berunjuk rasa, mereka menolak beroperasinya tambang pasir besi ini karena khawatir keberadaan tambang bisa merusak lingkungan di tempat tinggal mereka di desa seluma.
Para ibu yang berunjuk rasa selama ini menggantungkan hidup dengan cara mencari remis atau kerang di muara sungai yang terancam tidak bisa lagi beraktivitas.
Warga juga menuding keberadaan tambang menyalahi aturan karena tidak mengantongi izin warga sekitar.
Sementara, perusahaan mengklaim semua perizinan pertambangan pasir besi telah dilengkapi.
Dua pengunjuk rasa dan sejumlah aktivis lingkungan dibawa polisi, sementara pengunjuk rasa lainnya masih bertahan di sekitar area tambang.
Pasca unjuk rasa polisi memperketat penjagaan di area tambang untuk mencegah unjuk rasa susulan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.