WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pejabat Amerika Serikat dan Rusia akan menggelar pembicaraan keamanan pada 10 Januari tahun depan, kata juru bicara pemerintahan Biden pada Senin (27/12/2021) seperti dilansir Straits Times, Selasa, (28/12/2021).
Pembicaraan itu akan terjadi di tengah makin tegangnya hubungan Rusia dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa atas Ukraina.
Rusia melihat tindak-tanduk Ukraina yang meminta keanggotaan NATO, seiring ambisi perluasan NATO ke Eropa Timur, sebagai ancaman langsung bagi keamanan nasional Rusia. Pasalnya, rudal NATO manapun yang ditembakkan dari wilayah Ukraina hanya perlu beberapa menit untuk menghantam Moskow.
Beberapa waktu terakhir Rusia memobilisasi ratusan ribu pasukan dan alutsista berat di sepanjang perbatasan dengan Ukraina yang dilaporkan untuk memberi pesan tentang kesiapan Rusia menekan habis potensi ancaman keamanan nasional dari wilayah periferi dan wilayah pengaruh mereka.
Baca Juga: AS Siapkan Hukuman jika Rusia Serang Ukraina, Kamala Harris: Akan Ada Sanksi Tak Terduga
Rusia dan NATO juga kemungkinan akan mengadakan pembicaraan pada 12 Januari, sementara pertemuan regional yang lebih luas termasuk Moskow, Washington dan beberapa negara Eropa dijadwalkan pada 13 Januari, tambah juru bicara itu.
Moskow, yang mengejutkan Barat dengan penumpukan pasukan di perbatasan dengan Ukraina, mengajukan proposal keamanan yang berisi daftar keinginan untuk dibahas dalam perundingan, termasuk janji bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO akan menghentikan berhenti memperluas pengaruh serta aktivitas militer apa pun di Eropa Timur dan Ukraina.
“Ketika kami duduk untuk berbicara, Rusia dapat menyampaikan keprihatinannya, dan kami juga akan menempatkan keprihatinan kami di atas meja dengan kegiatan Rusia,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, yang menolak disebutkan namanya dan mengatakan tidak ada keputusan yang akan dibuat tentang Ukraina tanpa Ukraina.
“Akan ada area di mana kita dapat membuat kemajuan, dan area di mana kita tidak akan setuju. Itulah yang dimaksud dengan diplomasi.”
Baca Juga: Rusia Tarik Mundur 10.000 Pasukan dari Perbatasan Ukraina, Upaya Meredakan Ketegangan?
Presiden Amerika Serikat Joe Biden hari Senin menandatangani undang-undang yang, antara lain, akan menyediakan US$300 juta untuk mendukung angkatan bersenjata Ukraina dan miliaran dollar tambahani untuk pertahanan Eropa secara luas.
Pemerintah Amerika Serikat yang menganggap Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempertimbangkan invasi ke Ukraina, menjanjikan sanksi cepat dan brutal bila terjadi invasi Rusia terhadap Ukraina. Rusia membantah dugaan Amerika Serikat tersebut.
Para pejabat Rusia sebelumnya memastikan mereka bermaksud untuk berpartisipasi dalam pembicaraan keamanan dengan Amerika Serikat dan mereka sedang mempertimbangkan untuk bergabung untuk pembicaraan dengan NATO pada 12 Januari.
Pertemuan hari berikutnya akan diselenggarakan oleh Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa OSCE.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.