GARLAND, KOMPAS.TV - Tiga remaja tewas dan satu orang terluka parah ketika remaja lain menembak mereka di sebuah pompa bensin di dekat Dallas, Texas, Amerika Serikat, selama liburan akhir pekan. Kepolisian Garland mengkonfirmasi hal ini Senin, (27/12/2021).
Penembakan itu terjadi Minggu malam di pinggiran kota Dallas, Garland, dan terekam dalam video pengawasan. Hingga kini penyidik masih mendalami motif terjadinya penembakan ini.
Menurut Kepala Polisi Garland Jeff Bryan, penembaknya adalah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun. Anak laki-laki ini telah ditangkap pada Senin sore.
Dalam video pengawasan yang ditunjukkan polisi selama konferensi pers, seorang anak laki-laki bertelanjang dada terlihat berjongkok sambil berjalan menuju toko dan membawa pistol. Dia mengayunkan pintu dan mulai menembak ke dalam toko dari ambang pintu.
Baca Juga: Dua Orang Tewas dan Satu Terluka Dalam Penembakan di Los Angeles
Polisi mengatakan dia menembakkan lebih dari 20 peluru dari pistol kaliber 40.
Pihak berwenang tidak menyebutkan nama tersangka penembak. Namun dia terlihat mengenakan topi bisbol, masker bedah biru, dan celana pendek atletik berwarna gelap. Mereka mengatakan dia masuk ke mobil pikap Dodge Ram putih dengan goresan di sebagian besar sisi penumpang dan orang lain mengusirnya.
Polisi mengatakan mereka sedang mencari orang yang mengemudikan mobil pikap tersebut.
Dua dari korban yang meninggal adalah anak laki-laki berusia 16 tahun yang tiba di toko bersama-sama. Korban ketiga yang meninggal merupakan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang sedang memesan makanan dari dapur di toko.
Baca Juga: Diiringi Letupan Senjata, Jasad Korban Penembakan Tentara Israel Diarak Warga
Sedangkan korban keempat yang tertembak dan terluka parah adalah juru masak di toko. Dia berusia 15 tahun dan masih dirawat di rumah sakit pada hari Senin. Nama-nama dan identitas korban belum dirilis oleh kepolisian.
“Saya memiliki anak-anak dengan usia yang hampir sama, dan sulit untuk memahami bahwa (peristiwa ini terjadi) setelah Natal, ketika kebanyakan orang bersantai selama liburan dan bersiap-siap untuk kembali ke sekolah. Sekarang kami mencoba untuk mendukung dan membantu keluarga korban,” kata Bryan seperti dikutip dari The Associated Press.
“Peristiwa ini sulit untuk dijelaskan dalam banyak hal, tetapi kami tahu kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan,” ujarnya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.