KABUL, KOMPAS.TV - Sekitar 20 orang berdemonstrasi di Kabul, Afghanistan menuntut Taliban memenuhi hak-hak perempuan. Demonstrasi ini digelar oleh kelompok Jejaring Partisipasi Politik Perempuan Afghansitan, Minggu (26/12/2021).
Demonstran menuntut pemerintahan Taliban menyediakan akses bagi perempuan untuk menempuh pendidikan, bekerja, dan terlibat dalam pemerintahan.
“Sekolah perempuan di seluruh negeri harus dibuka, berikan hak bekerja dan pendidikan untuk perempuan, pastikan keamanan dengan menghormati hak-hak etnis minoritas dan memberi perempuan peran aktif dalam pemerintahan,” kata salah satu demonstran, Rezia Bromand kepada Associated Press.
Baca Juga: Menlu Retno: Indonesia Ingin Taliban Tepati Janjinya setelah Kembali Berkuasa di Afghanistan
Sejak kembali berkuasa pada Agustus lalu, Taliban berjanji akan menggelar pemerintahan yang lebih inklusif. Mereka mengaku akan mengizinkan perempuan tetap bersekolah dan bekerja, asal sesuai syariat Islam versi Taliban.
Akan tetapi, akses pendidikan bagi perempuan masih belum sepenuhnya terbuka di Afghanistan. Pembukaan ruang kelas bagi perempuan masih belum tentu.
Menurut laporan Associated Press, lebih dari 10 provinsi di Afghanistan kini telah membuka sekolah bagi perempuan.
Namun, masih banyak provinsi yang tak mengizinkan perempuan bersekolah usai kelas 6 sekolah dasar.
Banyak sekolah di Afghanistan belum dibuka akibat konflik dan krisis politik.
Komunitas internasional pun mendorong Taliban lebih aktif membuka kembali sekolah-sekolah bagi perempuan.
Baca Juga: Pakistan Ajak Negara-Negara Muslim Bantu Afghanistan Hadapi Krisis
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.