HPRUSO, KOMPAS.TV - Pembantaian dan pembakaran puluhan warga desa Myanmar oleh tentara menuai kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Wakil Sekretaris Jenderal Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengecam tindakan militer.
Pembantaian di dekat desa Mo So, kotapraja Hpruso, negara bagian Kayah, Myanmar itu menewaskan sedikitnya 35 sipil.
“Saya mengutuk insiden memilukan ini dan semua serangan kepada sipil di seantero negara itu, yang mana dilarang oleh hukum internasional,” kata Griffiths dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Al Jazeera.
“Saya mendesak otoritas untuk segera memulai investigasi transparan dan cermat atas insiden ini agar para pelaku bisa diadili.”
Baca Juga: Foto Pembantaian Warga Desa oleh Tentara Myanmar Beredar, Junta Militer Panen Kecaman
“Lebih lanjut, saya mendesak Angkatan Bersenjata Myanmar dan semua kelompok bersenjata di Myanmar mengupayakan segala cara untuk melindungi warga sipil,” imbuh Griffiths.
Pembantaian ini seiring dengan kampanye brutal junta militer terhadap pembangkangan sipil. Tentara terus diterjunkan memburu kelompok pemberontak, tetapi banyak sipil dilaporkan turut menjadi korban tindakan militer.
Menurut organisasi pengawas setempat, kampanye brutal militer telah menewaskan lebih dari 1.300 orang di Myanmar.
Pihak militer mengeklaim pembantaian di Kayah terjadi karena rombongan warga menunjukkan gerak-gerik mencurigakan.
Rombongan tersebut dicurigai sebagai anggota Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), kelompok pemberontak yang menentang kudeta militer.
Pembantaian itu terungkap usai anggota PDF menemukan sisa kendaraan dan jasad-jasad yang dibakar. PDF kemudian memotret lokasi kejadian dan menyebarkannya.
“Kami pergi memantau area ini pada pagi hari, dan kami menemukan mayat dibakar dalam dua truk. Kami menemukan 27 mayat,” kata seorang anggota PDF kepada AFP pada Sabtu (25/12/2021) lalu.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Bantai dan Bakar Jasad 30 Orang, Beberapa di Antaranya Anak-Anak
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.