LOMBOK TENGAH, KOMPAS.TV – Gelombang tinggi dan cuaca ekstrem mengakibatkan puluhan kapal nelayan yang berasal dari pulau Jawa terpaksa bersandar di Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Awang, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah M Kamrin menyampaikan, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca saat ini tidak menentu.
Hal itu kemudian membuat para Anak Buah Kapal (ABK) ) yang wilayah tangkapannya di selatan Samudera Hindia memilih bersandar ke pelabuhan Awang yang lebih dekat, untuk keselamatan.
"Sebagian besar kapal yang bersandar itu untuk berlindung, karena gelombang tinggi dan ombak cukup besar di tengah laut," terang M Kamrin di Praya, Senin (27/12/2021), dikutip dari Antara.
Baca Juga: Malang Raya Dilanda Cuaca Ekstrem hingga Hujan Es Sebesar Biji Jagung, Begini Penjelasan BMKG
Kapal nelayan yang bersandar tersebut, lanjut Kamrin yang juga Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah, berasal dari pelabuhan Benoa dan sebagian memang telah memiliki izin bongkar muat di pelabuhan Awang.
"Tidak semuanya melakukan bongkar muat, kecuali yang telah memiliki izin di pelabuhan Awang," ujarnya.
Situasi ini dibenarkan juga oleh Dedy, salah satu nelayan warga Desa Mertak. Ia menyebutkan, sebanyak 32 kapal nelayan bersandar di pelabuhan Awang lantaran cuaca ekstrem yang menimbulkan gelombang tinggi dan cukup membahayakan para nelayan saat melakukan penangkapan ikan.
"Mereka bersandar sampai awal Januari 2022, karena cuaca buruk," kata Dedy.
Baca Juga: Pasca Banjir Dermaga Pelabuhan Ratu Dipenuhi Sampah dan Satu Kapal Nelayan Terbalik
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.