JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada 27 pasien yang baru terkonfirmasi dan 26 orang di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri.
Ya, ancaman Covid-19 varian Omicron semakin nyata.
Hanya kurang dari dua pekan sejak temuan kasus pertama diumumkan, kini sudah ada 46 kasus Omicron terkonfirmasi di tanah air.
Pemerintah pun meminta masyarakat untuk tidak pergi ke luar negeri, kecuali mendesak.
Sehari setelah Natal, temuan kasus varian Omicron di tanah air kembali bertambah.
Pemerintah pun kini menyiapkan Bandara Juanda, Surabaya, sebagai alternatif pintu masuk pelaku perjalanan luar negeri agar kebutuhan karantina, tak menumpuk di Jakarta.
Para pekerja migran Indonesia (PMI), yang baru kembali dari luar negeri lewat Surabaya, akan dikarantina di Hotel Asrama Haji Sukolilo.
Yang memicu kekhawatiran, dari 46 kasus yang terdeteksi, 40 orang di antaranya, sudah divaksin dua kali.
Mereka dikarantina di Wisma Atlet dan RSPI Sulianti Saroso.
Satu dari 27 kasus yang baru ditemukan, bahkan merupakan tenaga kesehatan di Wisma Atlet.
Dengan bertambahnya kasus varian Omicron yang ditemukan, risiko lonjakan kasus semakin besar.
Baca Juga: Konfirmasi Kasus Omicron Indonesia Sudah 46 Orang, Mayoritasnya Pelaku Perjalanan Internasional
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan agar seluruh dunia lebih waspada.
Terlebih, varian ini diduga mampu menginfeksi ulang orang yang sebelumnya sudah pernah terjangkit Covid-19, atau bahkan sudah divaksinasi dosis lengkap.
Aturan karantina minimal 10 hari bagi pelaku perjalanan luar negeri akan diperketat.
Untuk mempercepat deteksi varian Omicron, pemerintah juga kini memperbanyak teknologi baru tes PCR yang bisa melihat penanda varian Omicron.
Dan untuk mempercepat deteksi varian baru Covid-19, awal tahun, 15 alat genome sequencing juga akan didatangkan dan disebar ke seluruh Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.