BENI, KOMPAS.TV - Perayaan hari Natal di Beni, timur Kongo, diserang bom bunuh diri pada Sabtu (25/12/2021) malam waktu setempat. Pelaku menargetkan kompleks restoran dan bar yang dipenuhi pengunjung.
Akibat serangan ini, sedikitnya enam orang tewas termasuk dua anak-anak. Sedangkan 13 orang lain mengalami luka-luka.
“Investigasi sedang digelar untuk menemukan dalang serangan teroris ini,” kata Walikota Beni Narcisse Muteba kepada Associated Press.
Jenderal Sylvain Ekenge, juru bicara gubernur Kivu Utara—tempat kota Beni berada—menyebut, aparat mencegah pelaku masuk ke dalam bar. Sehingga, pelaku nekat meledakkan diri di jalan masuk.
Baca Juga: Tim Penjinak Bom Bersiaga Jelang Misa Natal, Pihak Gereja Siapkan Protokol Kesehatan
Menurut saksi mata, bom ini segera diikuti rentetan tembakan. Warga pun panik melarikan diri.
“Tiba-tiba kami melihat asap hitam mengepung bar dan orang-orang mulai menangis,” kata Rachel Magali, seorang saksi mata.
“Kami segera ke pintu keluar di mana saya melihat orang terbaring. Ada kursi-kursi plastik hijau berserakan. Saya melihat kepala dan lengan tak lagi menyatu. Itu sangat mengerikan,” imbuhnya.
Serangan pada Sabtu (25/12) disebut merupakan pertama kalinya insiden bom bunuh diri sampai merenggut nyawa di timur Kongo.
Kota Beni sendiri pernah diserang bom bunuh diri pada awal tahun ini. Serangan yang diklaim kelompok afiliasi ISIS tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Kota Beni telah lama menjadi target kelompok Allied Democratic Forces (ADF), militan asal Uganda yang terafiliasi dengan ISIS.
Warga kota pun marah dan kecewa kelompok teror bisa terus beroperasi di wilayah itu walau ada tentara dan pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menanggapi insiden ini, Jenderal Sylvain Ekenge meminta warga menjauhi tempat ramai yang rawan menjadi target kelompok teror selama masa liburan.
“Di kota dan teritorial Beni, saat ini sulit untuk mengenal seseorang itu sebenarnya siapa,” kata Ekenge.
Baca Juga: 21 Tahun Lalu, Sosok Riyanto Banser NU Selamatkan Ratusan Nyawa dari Bom Natal
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.