LONDON, KOMPAS.TV – Ratu Elizabeth II membagikan kepedihan yang ia rasakan seusai kematian Pangeran Philip suaminya. Meski kepedihan akibat pandemi Covid-19 terus terasa, ia mendorong rakyat Inggris agar merayakan Natal bersama teman dan keluarga.
“Meskipun ini adalah saatnya berbahagia dan bergembira bagi banyak orang, Natal bisa jadi sulit bagi mereka yang kehilang orang-orang terkasih,” ujar sang ratu dalam pesan Natal yang telah direkam sebelumnya dan disiarkan saat warga Inggris menyantap makan malam Natal tradisional mereka.
“Tahun ini, khususnya, saya mengerti mengapa,” imbuhnya seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (25/12/2021).
Pangeran Philip meninggal dunia April lalu, dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-100. Sebelumnya ia sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa minggu.
Baca Juga: Penyebab Kematian Pangeran Philip Terungkap, Bukan Penyakit Jantung
Kendati pedih akibat kehilangan orang terkasih, sang ratu menyebut bahwa keluarganya menjadi sumber kebahagiaannya.
“Meskipun Covid berarti kita tak dapat merayakan Natal seperti yang kita inginkan, kita masih dapat menikmati banyak tradisi menyenangkan, entah menyanyikan lagu Natal, menghias pohon, bertukar kado atau menonton film favorit yang kita sudah tahu akhirnya,” ujarnya.
“Tak heran jika banyak keluarga yang menanti-nanti rutinitas Natal.”
Baca Juga: Tahun Ini, Ratu Elizabeth II Rayakan Natal tanpa Kehadiran Pangeran Philip
Seiring meluasnya penyebaran virus corona varian Omicron di seantero Inggris, ratu berusia 95 tahun ini memutuskan untuk tak merayakan Natal di Sandringham, properti kerajaan di timur Inggris tempat ia biasanya menghabiskan waktu Natal bersama keluarga.
Pihak Istana Buckingham menyatakan bahwa sang ratu akan menghabiskan liburan Natal di Kastil Windsor di barat London, tempat ia menghabiskan sebagian besar waktunya selama pandemi.
Sejumlah anggota keluarga kerajaan Inggris akan bergabung dengan sang ratu, termasuk Pangeran Charles dan istrinya, Duchess of Cornwall.
Baca Juga: Rencana Pemakaman Ratu Elizabeth Tersebar, Pengkhianat yang Membocorkannya Diburu
Menutup pidato Natalnya, sang ratu mengatakan bahwa liburan Natal kerap dianggap sebagai waktu bagi anak-anak.
“Mungkin benar jika dikatakan bahwa Natal dapat berbicara pada sosok anak di dalam diri kita semua. Orang dewasa, saat dibebani kekhawatiran, kadang-kadang gagal melihat kebahagiaan dalam hal-hal sederhana yang bisa dilihat anak-anak. Bagi saya dan keluarga, bahkan dengan hilangnya satu tawa akrab tahun ini, tetap akan ada kebahagiaan dalam Natal,” pungkas sang ratu.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.