NEW YORK, KOMPAS.TV - Ratusan penerbangan di Amerika Serikat (AS) dibatalkan pada Kamis (23/12/2021) waktu setempat di tengah meroketnya jumlah kasus varian baru Covid-19, Omicron.
Maskapai terbesar ketiga di dunia, United, mengumumkan, telah membatalkan 112 penerbangan pada malam Natal pada Kamis.
“Melonjaknya kasus Omicron di seluruh negeri pekan ini telah berdampak langsung pada awak penerbangan kami dan orang-orang yang menjalankan operasi kami,” tulis United dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Newsweek.
“Dampaknya, kami harus membatalkan sejumlah penerbangan dan tengah mengabarkan kepada penumpang sebelum mereka datang ke bandara.”
“Kami meminta maaf atas kendala ini dan sedang bekerja keras untuk memesankan kembali sebanyak mungkin orang dan memberangkatkan mereka untuk liburan,” kata United.
Baca Juga: Ahli Kesehatan AS Sebut Omicron akan Menyebar dengan Cepat saat Natal
Hal senada juga diungkapkan Delta Airlines yang mengatakan, telah membatalkan 82 penerbangan yang dijadwalkan pada malam Natal dengan alasan Omicron dan cuaca.
“Tim Delta telah mengerahkan seluruh opsi dan sumber daya - termasuk melakukan pengalihan rute dan penggantian pesawat dan awak untuk melaksanakan penerbangan yang sudah dijadwalkan - sebelum membatalkan sekitar 90 penerbangan untuk Jumat (24/12/2021),” bunyi pernyataan Delta.
Alaska Airlines juga mengumumkan pembatalan penerbangan dengan alasan yang sama meski tidak mengungkap berapa jumlahnya.
Namun tidak semua maskapai melakukan pembatalan karena melonjaknya kasus Omicron di AS.
Baca Juga: Dosis Ketiga Sinovac Diyakini Tak Cukup Tangguh Hadapi Omicron, Diimbau Gunakan Booster Lain
Seorang juru bicara American Airlines kepada Newsweek mengatakan, pihaknya “saat ini tidak melihat ada yang tidak biasa terkait dengan malam Natal.”
Untuk musim liburan kali ini, American Airlines kepada CNN memperkirakan, akan mengangkut 420.000 penumpang setiap hari.
Lonjakan penumpang saat libur Natal rupanya tidak hanya membuat kewalahan maskapai penerbangan tetapi juga aspek lainnya dalam industri tersebut.
Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) AS mengatakan, telah memeriksa dua juta orang lebih setiap hari di bandara-bandara pada periode 16-20 Desember.
Menurut Newsweek, angka tersebut mencapai dua kali lipat jumlah penumpang pesawat saat puncak pandemi pada 2020 lalu.
Administrator TSA David Pekoske memperkirakan akan terjadi lonjakan penumpang pada Minggu dan Senin setelah Natal.
Baca Juga: Disalahkan karena Telat Merespons Omicron, Biden Membantah: Kami Tidak Gagal
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.