MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia dikabarkan telah merencanakan pemakaman massal darurat, yang diyakini sebagai persiapan untuk menyerang Ukraina.
Rencana itu dilaporkan muncul setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin berusaha menginvasi Ukraina pada 2022 mendatang.
Diberitakan lebih dari 175.000 tentara Rusia terdeteksi berada di perbatasan Ukraina.
Diwartakan oleh media Rusia, MK dilansir dari The Sun, kuburan massal itu dibangun sebagai prioritas setelah diduga muncul dalam dokumen hukum yang bocor.
Pemakaman tersebut diharapkan bisa mulai digunakan pada 1 Februari.
Baca Juga: Israel Sesumbar Yakin akan Sukses Serang Fasilitas Nuklir Iran
Situs pemakaman massal itu dilaporkan bakal menampung masing-masing 100 mayat, dan akan digunakan bersama dengan fasilitas mengkremasi tubuh prajurit.
Persiapan itu terungkap setelah Rusia mengklaim bahwa tentara hanya dibentuk untuk membela diri.
Selain itu, mereka menegaskan tak akan secara aktif memilih jalur konfrontasi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menggambarkan Ukraina dengan deskripsi 'kepala panas' pada Rabu (22/12/2021).
Ia pun menambahkan bahwa potensi perang di masa depan bergantung pada pilihan yang diambil mitranya itu.
Baca Juga: Tak Mempan Diancam, Rusia Malah Tambah Pasukan di Perbatasan Ukraina
“Fakta bahwa pihak berwenang AS telah cepat mengatur kontak di masa depan, saya percaya itu adalah tanda positif, terlepas dari pekerjaan substansial di masa depan,” katanya kepada RT.
“Rusia memiliki semua kemampuan untuk memastikan respons militer dan teknis penuh terhadap segala jenis provokasi yang mungkin terjadi di sekitar kita,” tambah Lavrov.
Putin sendiri sudah memerintahkan pejabat AS untuk secepatnya meninggalkan Rusia, meski ada ketakutan ia akan memerintahkan invasi Ukraina sebelum akhir Januari.
Sumber : The Sun
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.