KOMPAS.TV - Bank Indonesia meluncurkan Bank Indonesia Fast Payment atau BI Fast tanggal 21 Desember kemarin dengan tema transformasi digital sistem pembayaran untuk akselerasi pemulihan ekonomi negeri.
BI Fast dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bertransaksi ritel kapanpun dimanapun.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengatakan, BI Fast diluncurkan dalam dunia digital sehingga semua transaksi serba cepat dan kapan saja.
Baca Juga: Viral Uang Rp10 Ribu Dicorat-coret, Bank Indonesia Beri Tanggapan
Januari 2022, akan ada 22 bank lagi yang bergabung. Selanjutnya, BI juga akan mengembangkan BI-FAST pada jenis transaksi lainnya seperti tarik tunai di ATM bank berbeda, sehingga biayanya lebih murah.
"Bagi calon peserta lainnya yang belum masuk sebagai peserta Batch 1, Bank Indonesia tetap membuka gelombang-gelombang berikutnya untuk menjadi peserta BI-FAST. Selanjutnya, layanan BI-FAST diperluas secara bertahap mencakup layanan bulk credit, direct debit, dan request for payment," kata Perry dalam siaran persnya, Selasa (21/12).
Penetapan skema harga BI Fast dari BI ke peserta ditetapkan Rp19 per transaksi, sementara dari peserta ke nasabah ditetapkan maksimal Rp2.500 per transaksi.
Nilai ini lebih murah dibandingkan tarif SKNBI yang dipatok maksimum Rp2.900 per transaksi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.