MOSKOW, KOMPAS.TV — Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (22/12/2021) menegaskan kembali desakannya akan jaminan dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya bahwa NATO tidak akan memperluas keanggotaan ke arah timur, mendekat ke Rusia, seraya menyalahkan Barat atas ketegangan yang meningkat di Eropa.
Melansir Associated Press, Rabu (22/12), desakan itu muncul saat Putin berpidato pada pertemuan dengan petinggi militer Rusia.
Pidato ini hanya beberapa hari setelah Moskow menyerahkan rancangan dokumen keamanan yang menuntut NATO untuk menolak keanggotaan Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya di NATO.
Termasuk membatalkan penempatan pasukan NATO di Eropa Tengah dan Timur.
Tuntutan Rusia, yang terkandung dalam usulan perjanjian keamanan Rusia - Amerika Serikat dan perjanjian keamanan antara Moskow dan NATO, dirancang di tengah meningkatnya ketegangan atas penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina yang memicu kekhawatiran atas kemungkinan terjadinya invasi Rusia ke Ukraina.
Rusia telah membantah berencana menyerang tetangganya tetapi mendesak jaminan hukum yang akan mengesampingkan ekspansi NATO dan penyebaran senjata Barat di Ukraina.
Putin juga menuduh sistem peluru kendali AS dan NATO, bila diluncurkan dari Ukraina, hanya butuh beberapa menit untuk menghantam Moskow.
“Bagi kami, ini adalah tantangan paling serius, tantangan terhadap keamanan kami,” katanya.
"Inilah mengapa Kremlin membutuhkan jaminan jangka panjang yang mengikat secara hukum dari Barat, sebagai lawan dari jaminan verbal, kata-kata, dan janji-janji yang tidak dapat dipercaya oleh Moskow."
Baca Juga: Rusia Keluarkan Daftar Permintaan untuk Redakan Ketegangan dengan Ukraina, Ini Isinya
Terpisah, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington bekerja dengan sekutu Eropanya untuk mengatasi agresi Rusia melalui jalan diplomasi tetapi mengatakan Presiden Joe Biden menentang jenis jaminan yang dicari oleh Putin.
“Presiden sangat jelas selama bertahun-tahun tentang beberapa prinsip dasar, dimana tidak seorang pun akan mundur dari prinsip-prinsip tersebut: prinsip bahwa satu negara tidak memiliki hak untuk mengubah dengan paksa perbatasan negara lain, bahwa satu negara tidak memiliki hak untuk mendikte kebijakan orang lain atau memberi tahu negara itu dengan siapa mereka dapat bergaul,” kata Blinken kepada wartawan di Washington.
“Satu negara tidak memiliki hak untuk menggunakan lingkup pengaruh. Gagasan itu harus dibuang ke tong sampah sejarah.”
Putin mencatat NATO berkembang ke arah timur sejak akhir 1990an sambil memberikan jaminan bahwa kekhawatiran mereka atas Rusia sungguh tidak berdasar.
“Apa yang terjadi sekarang, ketegangan yang meningkat di Eropa, adalah kesalahan mereka (Amerika Serikat dan NATO) pada setiap langkahnya,” kata pemimpin Rusia itu.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.