RAMALLAH, KOMPAS.TV — Pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina yang diduga mencoba menabrakkan kendaraannya ke sebuah pos pemeriksaan militer di Tepi Barat, Selasa (21/12/2021).
Menurut media Palestina, tentara melepaskan tembakan ke kendaraan, membunuh pria itu dan menyebabkan mobilnya menyimpang dari jalur.
Mobil itu kemudian menabrak kendaraan militer dan terbakar di dekat kota Jenin di Tepi Barat.
Seperti dikutip dari The Associated Press, identitas orang Palestina yang terbunuh tidak diumumkan. Sementara itu tidak ada laporan tantara Israel yang terluka.
Baca Juga: Demonstrasi Anti-Pendudukan Ditembaki Tentara Israel, Satu Warga Palestina Tewas
Serangan tunggal warga Palestina kerap terjadi dalam beberapa tahun terakhir seperti penusukan dan mobil yang ditabrakkan.
Palestina dan kelompok hak asasi menuduh Israel sering menggunakan kekuatan berlebihan dan dalam beberapa kasus, bahkan membunuh orang yang tidak bersalah.
Insiden hari Selasa kemarin terjadi beberapa hari setelah terjadinya kekerasan akhir pekan lalu di Tepi Barat, yang dipicu oleh kematian seorang pemukim Yahudi yang ditembak mati oleh seorang pria bersenjata Palestina pada Kamis malam.
Kematian Yehuda Dimentman ini memicu serangkaian serangan pembalasan dari pemukim Yahudi, yang menyebabkan setidaknya tiga warga Palestina membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Hari Ini 34 Tahun Lalu, Palestina Mulai Intifadah Pertama ke Israel
Serangan mematikan hari Kamis pekan lalu terjadi di dekat Homesh, yaitu bekas pemukiman yang dievakuasi sebagai bagian dari penarikan Israel dari Jalur Gaza pada tahun 2005.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemukim Yahudi telah mendirikan kembali pos terdepan yang tidak sah di lokasi tersebut.
Setelah perburuan selama tiga hari, militer Israel mengumumkan pada hari Minggu kemarin bahwa mereka telah menangkap empat warga Palestina yang mereka yakini terlibat dalam penembakan itu.
Pasukan juga bentrok dengan pemukim yang memasuki pos terdepan dan berusaha menetapkan 'struktur ilegal' di lokasi tersebut.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.