JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan tetapkan status tanggap darurat pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang berpusat di Laut Flores pada Selasa (14/12/2021).
Status tanggap darurat tersebut berlaku hingga 27 Desember 2021 sebagaimana terlampir dalam surat bernomor 576/XII/Tahun 2021.
Melansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pihaknya mencatat ada sebanyak 3.900 warga mengungsi pasca rumahnya rusak akibat gempa.
"Total warga mengungsi berjumlah 3.900 jiwa yang tersebar di 17 titik pengungsian," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (15/12/2021).
Berdasarkan data yang dihimpun BNPB, ribuan orang yang mengungsi terpisah di 17 titik pengungsian. Adapun titik lokasi pengungsian berada di Mintu’u ada 6 titik dengan jumlah 2.000 jiwa, Lambego ada 6 titik sebanyak 900 orang.
Lalu, di Larawu ada 3 titik pengungsian sebanyak 500 warga, Puncak Majapahit ada 1 titik dengan warga sebanyak 250 orang, dan di Langundi sebanyak 50 orang.
Baca Juga: Belum Aman, BMKG Catat Ada Ratusan Gempa Susulan, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada
Selain ada banyak yang mengungsi pasca gempa, BNPB juga mencatat sebanyak 5 warga mengalami luka ringan dan 1 orang luka berat.
Sementara itu, kerusakan di sektor perumahan berjumlah 345 unit, dengan rincian rusak berat 134 unit dan sisanya rusak ringan. Bahkan, BPBD setempat juga mencatat sejumlah fasilitas umum yang terdampak.
Antara lain sebanyak 3 unit sekolah rusak, 2 masjid rusak berat, 1 rumah dinas milik kepala desa rusak berat, 1 pelabuhan rakyat , 1balai warga, dan 2 gudang rusak ringan.
Hingga kini, BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah warga yang mengungsi di Kecamatan Pasimaranu yang kabarnya ada sebanyak 30 titik.
Merespons kejadian ini, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan telah memberikan dukungan dan bantuan logistik kepada warga Kabupaten Selayar.
Diberitakan sebelumnya, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk terus mengantisipasi adanya potensi gempa susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Memberi imbauan kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah terdampak agar tidak panik namun tetap waspada," ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulis.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk melihat kondisi rumahnya masing-masing guna memastikan apakah nihil dari kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi yang berpusat di Flores Timur.
"(Jika ada) kerusakan seperti dinding retak terbuka, plafon atap bergeser dan tiang rumah rusak. Sebaiknya tidak tinggal di rumah sementara dan dapat mengungsi ke rumah kerabat, saudara atau tempat penampungan yang disediakan oleh instansi dan otoritas setempat," imbuhnya.
Baca Juga: Sesar Aktif Pemicu Gempa Bumi M 7,4 di Laut Flores Belum Terpetakan, Tantangan bagi Para Ahli
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.