JAKARTA, KOMPAS.TV – Sesar aktif yang menjadi penyebab terjadinya gempa bumi tektonik Magnitudo 7,4 di Laut Flores, Selasa (14/12/2021), belum terpetakan.
Penjelasan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, Selasa (14/12/2021).
Menurutnya, hal itu menjadi tantangan bagi para ahli kebumian untuk memetakan dan mengidentifikasi sesar aktif tersebut.
"Sumber gempa gempa Laut Flores M 7,4 ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan, sehingga hal ini menjadi tantangan bagi para ahli kebumian kita untuk mengidentifikasi dan memetakannya guna melengkapi peta sumber dan bahaya gempa di Indonesia," ucapnya.
Menurut Daryono, di dekat titik gempa itu memang jalur sumber gempa Sesar Naik Flores (Flores Thrust).
Baca Juga: Antisipasi Gempa Susulan, Sebanyak 770 Warga Sikka NTT Mengungsi
Namun, gempa berkekuatan M7,4 tersebut bukan dipicu oleh Flores Thrust. Hal itu juga dapat diketahui dari mekanismenya.
"Sesar Naik Flores memiliki mekanisme naik, sedangkan gempa ini memiliki mekanimse geser atau mendatar," ujar Daryono.
Dia menegaskan, gempa bumi tersebut menjadi peringatan bagi semua pihak, bahwa masih ada sumber gempa sesar aktif yang bisa mengancam.
"Gempa Laut Flores M 7,4 yang berpotensi tsunami ini merupakan peringatan untuk kita semua bahwa sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat ternyata masih ada yang belum teridentifikasi dan terpetakan," kata Daryono.
Dia membenarkan bahwa ada energi tektonik besar yang tersimpan di lokasi tersebut selama ini. Hal itu dilihat dari banyaknya gempa susulan.
"Ya (ada energi besar), (tapi) sudah lepas," ujar dia, Rabu (15/12/2021).
Hingga Selasa (14/12/2021) pukul 19.00 WIB, gempa susulan tercatat terjadi sebanyak 97 kali dengan kekuatan maksimal M 6,9 dan terkecil M 2,8.
Tak berhenti semalam, gempa susulan pun masih terus terjadi hingga hari ini.
Update data terbaru, Rabu (15/12/2021), terjadi gempa susulan dengan total 275 gempa bumi.
"Update data gempa susulan per 15 Desember 2021 pukul 08.00 WIB total 275 gempabumi," sebut Daryono.
Baca Juga: Antisipasi Gempa Susulan, Sebanyak 770 Warga Sikka NTT Mengungsi
Gempa yang mengguncang sejumlah wilayah di Indonesia bagian tengah itu terjadi pada Selasa (14/12/2021) pukul 10.20.23 WIB. Pusat gempa terletak di Laut Flores, tepatnya 112 kilometer barat laut Kota Larantuka di kedalaman 10 kilometer.
Gempa ini sempat memunculkan peringatan dini tsunami dengan level siaga hingga awas. Namun, peringatan dini ancaman tsunami dinyatakan berakhir beberapa jam kemudian.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.