JAKARTA, KOMPAS.TV - Komentar Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad soal etnis Tionghoa tidak bisa beradaptasi dengan orang Malaysia karena masih mempertahankan cara makan dengan sumpit menuai kritikan.
Pernyataan tersebut dikatakan Mahathir saat meluncurkan buku barunya yang bertajuk Capturing Hope: The Struggle Continues For A New Malaysia, Minggu (12/12/2021) kemarin.
“Mereka belum mengadopsi cara makan orang Malaysia. Mereka mempertahankan sumpit, yang merupakan identitas dari China, bukan Malaysia, dan banyak hal lainnya,” ujar Mahathir Mohammad seperti dikutip Star.
Beberapa pihak merasa tersinggung dengan narasi Mahathir tersebut, termasuk Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokrat, Lim Guan Eng yang mengatakan kini sumpit sudah menjadi bagian dari budaya negara lain.
Baca Juga: Sebut Sumpit Budaya Tionghoa, Mahathir Mohammad Panen Kecaman
“Ini tidak hanya sederhana tetapi juga menyinggung komunitas Tionghoa di sini. Tun (Mahathir) harus diingatkan bahwa tidak hanya China atau Taiwan tetapi negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan dan Vietnam juga menggunakan sumpit,” kata Lim dikutip dari Channel News Asia, Rabu (15/12/2021).
Lalu, bagaimanakah sebenarnya sejarah sumpit? Benarkah asal usul sumpit dari Tiongkok? Berikut rangkumannya.
Asal Usul Sumpit
Melansir History.com, sumpit pertama kali ditemukan di Tiongkok yang diperkirakan berasa dari tahun 1200 SM. Hal ini diketahui dari penemuan enam pasang sumpit yang terbuat dari perunggu, sepanjang 26 cm dan lebar 1.1 sampai 1.3 cm, digali dari Reruntuhan Yin, di daerah Henan.
Saat itu, sumpit dianggap mampu menjangkau jauh ke dalam panci air atau minyak mendidih, sehingga pertama kali digunakan untuk memasak.
Sumber : History, Star, Channel News Asia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.