SEMARANG, KOMPAS.TV - Untuk mencegah terjadinya polusi udara dan menekan angka kanker paru, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Jawa Tengah mengampanyekan kesehatan paru, salah satunya dengan mengajak masyarakat untuk stop atau berhenti merokok.
Kampanye ini dilakukan oleh sejumlah dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Jawa Tengah di kawasan Simpang Lima Semarang. Dengan membawa poster bergambar paru dan kawasan industri, mereka keliling Lapangan Simpang Lima untuk memberikan pesan moral, agar masyarakat bisa menjaga kesehatan parunya dengan menerapkan perilaku hidup sehat dan tidak merokok.
Banyak yang ditimbulkan dari pencemaran udara salah satunya bisa mengancam penyakit pada saluran pernapasan. Selain udara kotor, yang perlu dihindari kebiasan buruk, yaitu merokok, karena bisa mengancam terkena kanker paru.
Secara global diperkirakan 384 juta penduduk dunia menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dengan 3 juta orang meninggal setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri menjadi penyebab kematian dengan prevalensi sekitar 4,5 persen. Faktor risiko utama terjadi PPOK adalah asap rokok dan gas berbahaya serta polutan lainnya.
"Agenda dari dokter paru juga, karena kanker paru ini semakin meningkat ya. Konsumsi tembakau di Indonesia cukup tinggi, karena hampir 80 persen penyakit kanker paru berhubungan dengan tembakau. Itu menjadi satu fokus kita," kata Hasto Nugroho, Bidang Pembinaan Anggota PDPI Jateng.
Selain mewaspadai 5 jenis penyakit pernapasan yaitu PPOK, asma, infeksi saluran napas bawah akut, TBC dan kanker paru, anggota PDPI Jawa Tengah diharapkan tetap menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Anggota harus aktif kampanyekan secara rutin protokol kesehatan ketat terutama jelang Natal dan Tahun Baru.
#pdpijawatengah #kotasemarang #dokterparu
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.