LUMAJANG, KOMPAS.TV - Bencana Gunung Semeru meninggalkan duka dan luka mendalam bagi banyak orang.
Salah satunya adalah Imam Safii, salah seorang korban awan panas guguran Gunung Semeru.
Imam merupakan suami dari Rumini, wanita yang belakangan menjadi perbincangan di tanah air.
Sebelumnya, sosok Rumini ditemukan meninggal dunia dalam posisi berpelukan dengan sang ibunda, Salamah, ketika erupsi Gunung Semeru terjadi.
Baca Juga: Suami Rumini Ceritakan Usaha Penyelamatan: Saat Itu Saya Sedang Bekerja, Ada Perasaan Tidak Tenang
Kala itu, keduanya tengah berada kediaman mereka di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Sosok Rumini seakan menjadi lambang tingginya cinta dan pengabdian seorang anak terhadap sang ibunda.
Rumini dikenal sebagai sesosok perempuan sederhana yang memiliki cinta teramat luas untuk sang ibu, sosok yang membuat surga betah berada di telapak kakinya.
Rumini tidak melarikan diri, ia tetap memeluk ibu yang tak bisa berjalan karena sudah sepuh.
Jurnalis Kompas TV Ni Putu Trisnand pun mencoba mengenal sosok mendiang Rumini lebih jauh, melalui cerita dari sang suami, Imam Safii.
Sang suami mengenang Rumini sebagai sosok yang pekerja keras. Ia diketahui pernah merantau di Pulau Bali untuk bekerja hampir selama 10 tahun.
Hasil kerja kerasnya membuahkan hasil, tetapi sayang kini rumah tinggal di Desa Curah Kobokan tersapu abu vulkanik akibat bencana gunung Semeru.
Imam Safii juga mengenang kisah cintanya dengan sang istri sebagai sosok perempuan yang romantis.
Tak heran jika Rumini, rela memeluk sang ibu untuk melindunginya dari terpaan abu vulkanik gunung Semeru meski harus berujung maut.
Editor: Febi Ramdani
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.