KOMPAS.TV - Posko post mortem guguran awan panas Gunung Semeru di RSUD dr Haryoto Lumajang mulai sepi seiring mulai berkurangnya kiriman kantong jenazah.
Sepanjang Sabtu (11/12) kemarin hanya ada dua kantong jenazah yang diterima, itu pun berupa bagian tubuh.
Tidak seperti hari-hari sebelumnya, posko post mortem yang didirikan tim DVI Polri pada Sabtu malam mulai sepi.
Baca Juga: Oknum Tak Bertanggung Jawab Menjarah Rumah Kosong dan Harta Warga Terdampak Bencana Gunung Semeru
Bahkan posko yang didirikan di depan kamar jenazah dr Haryoto Lumajang tampak gelap, tidak ada satu pun petugas di dalam posko.
Kamar jenazah RSUD dr Haryoto juga sepi, hanya terlihat sejumlah petugas yang bersiaga di depan ruangan.
Keluarga korban pun juga tidak tampak berada di sekitar posko. Sepinya kiriman jenazah membuat kamar jenazah dan posko post mortem Sabtu malam menjadi sepi.
Hingga saat ini, jumlah kantong jenazah korban guguran awan panas Gunung Semeru yang diterima RSUD dr Haryoto sebanyak 40 kantong terdiri dari 35 jenazah dan lima bagian tubuh.
Dari jumlah itu, 28 kantong jenazah sudah diketahui identitasnya berupa 27 jenazah utuh dan sebuah bagian tubuh.
Tim DVI Polri mengindentifikasi dua kantong jenazah korban erupsi Gunung Semeru yang berada di RSUD dr Haryoto Lumajang.
Total hingga Sabtu siang terdapat 28 kantong jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi.
Dua kantong jenazah yang telah diidentifikasi diketahui bernama Abdul Rohman 22 tahun asal Dusun Sumber Sari, dan Dio Rangga Fani usia 22 tahun warga Dusun Sumber Agung.
Saat ini masih ada 8 jenazah dan empat bagian tubuh yang belum teridentifikasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.