BANDUNG, KOMPAS.TV - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) Garut menemukan sejumlah kejanggalan di Pesantren Manarul Huda Antapani yang dikelola Herry Wirawan alias HW.
Seperti diketahui, Herry Wirawan merupakan pelaku pemerkosaan terhadap 12 santriwatinya hingga akhirnya melahirkan sebanyak 9 bayi.
Baca Juga: Ternyata Istri Tak Tahu Kelakuan Herry selama 5 Tahun Perkosa Belasan Santriwati hingga Hamil
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) Garut Diah Kurniasari Gunawan lantas membongkar satu per satu keanehan yang ada di pesantren tersebut.
Pertama, kata dia, santriwati yang menjadi korban pemerkosaan tersangka Herry ternyata diming-imingi biaya pesantren hingga sekolah gratis.
Karena tergiur dengan iming-iming tersebut, banyak santri yang akhirnya memilih menimba ilmu di pesantren milik Herry.
Baca Juga: Kisah Pilu Santriwati Diperkosa Guru Ngaji: Lahiran Diantar Teman, Bayinya Dianggap Anak Yatim Piatu
Menurut Diah, para korban pemerkosaan Herry kebanyakan berasal dari Garut, Jawa Barat. Mereka datang ke pesantren itu sejak 2016 atau saat masih duduk di bangku SMP.
"Mereka di sana karena gratis. Mereka banyak bertalian saudara dan tetangga juga," kata Diah dikutip dari Kompas.com pada Jumat (10/12/2021).
Kemudian, kejanggalan berikutnya yakni guru atau pengajar di pesantren tersebut yang hanya berjumlah satu orang yang tak lain adalah Herry Wirawan sendiri.
Baca Juga: Kemenag Dukung Hukuman Tegas Buat Pelaku Pemerkosaan Santriwati di Bandung
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.