CHIAPAS, KOMPAS.TV - Truk kargo yang membawa migran dari Amerika Tengah terguling dan menabrak jembatan penyeberangan hingga mengakibatkan 53 orang tewas.
Insiden kecelakaan yang menimpa truk migran tersebut terjadi di jalan raya di dekat Tuxtla Gutierrez, Chiapas, sebelah selatan Meksiko, Kamis (9/12/2021).
Pihak otoritas juga mengungkapkan puluhan orang terluka karena kecelakaan itu.
Kantor Kejaksaan Agung Federal mengatakan, perkiraan awal menyebutkan 54 orang tewas dengan tiga orang terluka dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Ikan Monster Besar Berwajah Menyeramkan Kagetkan Pedayung, Diyakini Jadi Rekor Dunia Baru
Kepala Kantor Pertahanan Sipil Negara Bagian Chiapas, Luis Manuel Moreno mengatakan, sekitar 21 orang cedera dengan luka serius dan sudah dibawa ke rumah sakit setempat.
Seperti dikutip dari ABC News, Kecelakaan tersebut terjadi di jalan raya menuju Ibu Kota negara Bagian Chiapas.
Foto dari tempat kejadian menunjukkan korban berserakan di trotoar dan di dalam kompartemen kargo truk.
Selain itu, rekaman video memperlihatkan para migran yang tewas dan terluka bercampur menjadi tumpukan di dalam peti kemas yang runtuh, dan beberapa berjuang mengeluarkan diri dari tumpukan tubuh di atasnya.
Baca Juga: Pria yang Gunakan Lengan Palsu untuk Hindari Vaksin Covid-19 Akhirnya Dipaksa Lakukan Vaksinasi
Pihak penyelamat kemudian mengatur korban tewas dalam barisan seprai putih, berdampingan di atas aspal.
Para korban kebanyakan imigran dari Amerika Tengah, meski kewarganegaraan mereka belum dapat dikonfirmasi.
Moreno melaporkan bahwa beberapa orang yang selamat mengatakan mereka berasal dari Guatemala.
Menurut salah seorang penyintas, Celso Pacheco dari Guatemala, truk berjalan begitu cepat dan sepertinya kehilangan kontrol karena berat yang disebabkan para migran di dalamnya.
Baca Juga: Studi Ungkap Waktu Kekebalan Super Suntikan Vaksin Covid-19 Sinovac Bisa Dicapai
OIa mengatakan para migran itu berasal darI Guatemala dan Honduras, dan diperkirakan terdapat sekitar delapan hingga 10 anak-anak.
Pacheco mengungkapkan dirinya berusaha mencapai Amerika Serikat (AS), namun kini ia kemungkinan akan dideportasi ke Guatemala.
Direktur Institut Pemadam Kebakaran Chiapas, Marco Antonio Sanchez, mengatakan, ambulans mengirim korban ke tiga rumah sakit, dan membawa tiga hingga empat orang yang cedera.
Ia mengatakan bahwa saat tak ada cukup ambulans, mereka membawanya dengan truk.
Sumber : ABC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.