PARIS, KOMPAS.TV – Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock angkat bicara soal tudingan pelecehan seksual yang dilontarkan oleh petenis China Peng Shuai beberapa waktu lalu.
Melansir Associated Press, Baerbock menyatakan, dunia harus mendengarkan suara Peng Shuai.
“Jika perempuan sudah angkat suara membuat tudingan semacam itu, maka mereka harus didengar, termasuk dalam konteks secara internasional,” tandas Baerbock dalam konferensi pers gabungan bersama mitranya dari Prancis, Menlu Jean-Yves Le Drian di Quai d’Orsay, Paris, Kamis (9/12/2021).
Baca Juga: Petenis Peng Shuai yang Diduga Dicabuli Petinggi Partai Komunis China Akhirnya Muncul, Ini Katanya
Baerbock menekankan, tudingan pelecehan seksual oleh pemain tenis China Peng Shuai terhadap seorang mantan petinggi Partai Komunis China itu harus disikapi serius.
“Kita perlu mengejar kasus ini dan sampai pada jawaban yang sama,” imbuh menlu perempuan Jerman pertama dalam lawatannya ke luar negeri sehari setelah dipilih itu.
Seperti diketahui, pada awal November lalu, melalui media sosial Weibo, Peng mengungkap dirinya dipaksa berhubungan seksual oleh eks wakil perdana menteri China sekaligus petinggi Partai Komunis, Zhang Gaoli.
Sejak mengunggah tuduhan tersebut, yang dihapus beberapa menit kemudian, Peng menghilang. Percakapan mengenai tuduhan mantan juara Grand Slam di nomor ganda itu pun disensor Beijing.
Beberapa waktu kemudian, media pemerintah China merilis kabar penampilan publik Peng Shuai dan melaporkan bahwa ia baik-baik saja. Pada Minggu (21/11) lalu, pemimpin redaksi Global Times Hu Xijin mengunggah video Peng sedang makan di restoran pada Sabtu (20/11).
Baca Juga: Panggilan Video Peng Shuai dengan IOC Justru Timbulkan Sederet Pertanyaan Baru
Sehari setelahnya, pada Senin (22/11), Presiden Komite Internasional Olimpiade (IOC) Thomas Bach pun sempat melakukan panggilan video salam 30 menit dengan Peng untuk membuktikan bahwa ia baik-baik saja.
Namun, kecurigaan tetap mengemuka. Sebagian kalangan justru menuding, kedekatan hubungan antara IOC dan pemerintah China membuat IOC bersikap lembek atas kasus Peng. Yang lain pula menduga, Peng berada di bawah tekanan saat tampil dalam video itu.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.