JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, menjadi 43 orang.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan data tercatat per hari ini, pukul 12.00 WIB.
"Rangkuman laporan dari tim pencarian dan pertolongan di lapangan per pukul 12.00 WIB, jumlah korban meninggal dari erupsi Gunung Semeru bertambah empat orang sehingga totalnya menjadi 43 orang," kata Abdul dalam keterangan resminya, Kamis (9/12/2021).
Sementara korban luka-luka, lanjut dia, sebanyak 104 orang. Di mana 32 orang di antaranya mengalami luka berat dan 82 lainnya luka sedang.
"Untuk kerusakan dan kerugian yang dihimpun meliputi 31 fasilitas umum terdampak, hewan ternak sapi 764 ekor, kambing/domba 648 ekor dan unggas 1.578 ekor," ujarnya.
Baca Juga: Empat Lokasi Tambang Tersapu Guguran Awan Panas Semeru, Puluhan Petambang Diduga Masih Tertimbun
Abdul menambahkan lokasi pengungsian juga mengalami peningkatan menjadi 121 yang terbagi di beberapa titik. Meliputi:
Abdul kemudian memastikan bahwa tim gabungan terus melakukan upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban erupsi Gunung Semeru.
Pencarian lanjutan ini kata dia, dilakukan di beberapa lokasi seperti Curah Kobokan, Kajar Kuning, Tambang Satuhan/Kebondeli Utara, Kampung Renteng dan Kebondeli Selatan.
"Selain itu, tim lainnya juga terus melakukan pembersihan dan asesmen lanjutan yang difokuskan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh," ungkapnya.
Abdul menjelaskan giat pencarian dan pertolongan serta pembersihan yang dilakukan sejak pukul 05.30 WIB itu sempat dihentikan sementara setelah terpantau awan hitam pekat dan mendung di sekitar Curah Kobokan.
Berdasarkan laporan visual, pada pukul 06.22 WIB, Gunung Semeru tampak jelas dan teramati asap putih tebal yang meluncur ke arah Barat - Barat Daya hingga 1.000 meter.
Baca Juga: Momen Haru Evakuasi Hewan Korban Bencana Semeru, Ada Bebek Terjebak Lumpur Beku
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.