NAYPYIDAW, KOMPAS.TV - Pasukan junta militer Myanmar dituduh telah membunuh 13 warga desa di wilayah tengah Myanmar.
Tak hanya membunuh, tuduhan lainnya membakar jasad mereka yang dibunuh. Dilaporkan 11 jasad dari 13 korban pembunuhan tersebut telah ditemukan Selasa (7/12/2021).
Insiden itu terjadi di sebuah desa di dekat kota Monywa, tempat dua milisi penentang junta militer Myanmar melakukan dua serangan bom ke arah konvoi junta militer Myanmar.
Penduduk setempat mengumumkan pasukan junta kemudian menyerang desa terdekat.
Baca Juga: Prihatin Pelanggaran HAM China, Kanada akan Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing
Mereka mengepung dan kemudian membunuh 6 pria dewasa dan lima remaja.
Dikutip dari BBC, penduduk setempat mengungkapkan sukarelawan Pasukan Pertahanan Rakyat, milisi bersenjata yang melawan junta militer Myanmar, menempatkan dua peledak di jalan yang digunakan kendaraan militer.
Salah satu peledak tiba-tiba meledak lebih cepat dan membunuh dua orang yang menanamnya.
Ketika peledak kedua meledak, dua orang dikabarkan ditahan dan ditembak mati.
Penduduk setempat menuduh junta militer Myanmar kemudian menyisir desa-desa terdekat dari tempat kejadian.
Mereka menangkap dan mengumpulkan enam pria dan lima remaja yang bersembunyi.
Baca Juga: Facebook Digugat Rp2.155 T oleh Pengungsi Rohingya, Dituduh Terlibat Kekerasan Etnis di Myanmar
Tangan mereka diikat, dan mereka ditembak sebelum kemudian tubuh mereka dibakar.
Pihak junta militer Myanmar sendiri belum memberikan komentar mengenai insiden tersebut.
Pasukan Pertahanan Rakyat memang terus melakukan ratusan pengeboman dan pembunuhan yang menargetkan pejabat yang bekerja untuk junta militer di kota dan di desa Myanmar.
Hal itu terjadi setelah tekanan dan perlakuan kejam junta militer Myanmar terhadap unjuk rasa damai pro-demokrasi, yang saat ini hampir tak mungkin dilakukan.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.