JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Serikat Pekerja Transportasi Jakarta (SPTJ) Jan Oratmangun, meminta agar Transjakarta melakukan evaluasi sistem yang diberlakukan saat ini. Hal ini ia sampaikan menyusul kecelakaan berturut yang melibatkan bus Transjakarta selama beberapa hari belakang.
Jan menilai, kualitas layanan Transjakarta menurun karena saat ini lebih mengutamakan profit atau keuntungan.
“Serikat pekerja menilai kualitas layanan menurun. Ini adalah dampak dari diberlakukannya berbagai kebijakan yang lebih mengutamakan profit oriented dibandingkan pemberdayaan sumber daya manusianya,” kata Jan dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).
Baca Juga: Bus TransJakarta Kembali Kecelakaan, Kali Ini Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas di Pasar Minggu
Kebijakan yang mengutamakan keuntungan ini menimbulkan turunan kebijakan efisiensi anggaran di lapangan yang menurutnya salah kaprah.
Contohnya, kata Jan, adalah tidak adanya lagi petugas dalam bus yang bisa menemani dan mengingatkan pramudi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan.
Menurutnya, fungsi kontrol Transjakarta sebagai regulator tidak berjalan dengan baik.
"Fungsi kontrol operasional yang tadinya dilakukan oleh petugas pengendalian di setiap koridor/rute dengan skema 3 orang petugas pengendali saat ini dikerucutkan hingga hanya satu orang di setiap koridor," jelasnya.
Akibatnya, pengawasan pada perilaku mengemudi pramudi di koridor menjadi lemah dalam standar pelayanan minimum (SPM).
“Kembalikan fungsi dan marwah Transjakarta ke hakekatnya transportasi publik yang benar-benar menerapkan SPM yang tentu berbasis padat karya untuk menyerap tenaga kerja, bukan berbasis padat teknologi,” katanya.
Baca Juga: Transjakarta Sering Kecelakaan, Wagub DKI Sorot Rekrutmen Sopir
Ia juga meminta peningkatan kualitas dengan standar SPM dengan menempatkan petugas di dalam bus dan juga penguatan fungsi kontrol dan pengawasan Transjakarta sebagai regulator.
"Bagaimana masyarakat mau naik Transjakarta kalau kualitas layanan buruk, tidak aman, dan tidak nyaman. Boleh lakukan efesiensi dan mengunakan sistem, tetapi jangan salah kaprah dan mengabaikan keselamatan,” pungkasnya.
Diketahui, bus Transjakarta terus mengalami kecelakaan selama beberapa hari terakhir. Senin (6/12) awal pekan ini saja, bus Transjakarta terlibat dalam tiga kecelakaan.
Pertama, bus Transjakarta juga mengalami kecelakaan di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Bus yang baru berangkat dari pul pada Senin dini hari tersebut belum mengangkut penumpang dan menabrak separator di Jalan Pramuka sekitar pukul 04.30 WIB.
Baca Juga: Anggota DPRD DKI Tuding Direksi PT Transjakarta Tonton Tari Striptis saat Perjalanan Dinas
Bus Transjakarta juga menabrak pagar lahan kosong di dekat area halte Puri Beta Ciledug, Kota Tangerang, Banten.
Terakhir, bus Transjakarta menabrak seorang pejalan kaki di dekat Halte SMK 57, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.50 WIB. Korban berinisial RH tersebut meninggal dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.