LUMAJANG, KOMPAS.TV – Bupati Lumajang, Thoriqul Haq berencana membangun jalur alternatif yang menghubungkan Kecamatan Pasirian-Tempursari, untuk akses kendaraan roda empat.
Pembangunan jalur alternatif tersebut sebagai solusi sementara atas runtuhnya Geladak Perak, jembatan penghubung Kabupaten Lumajang dengan Malang akibat erupsi Gunung Semeru.
Dikutip dari keterangan tertulis Dinas Komunikasi dan Informatika Lumajang di laman resmi Pemkab Lumajang, Rabu (8/12/2021), Cak Thoriq, sapaan akrab Thoriqul Haq, menyebut, jalan tersebut tadinya merupakan akses warga menuju kebun.
"Jadi ada jalan dari Pasirian ke Tempursari yang sekian waktu dijadikan jalan masyarakat untuk ke kebun, itu akan diperkeras dan diperlebar untuk menjadi jalan umum,” ujarnya menjelaskan seusai Rapat Koordinasi bersama Relawan Penanggulangan Bencana, di Kantor Camat Pasirian, Selasa (7/12/2021).
Baca Juga: Ambruk akibat Erupsi Semeru, Jembatan Geladak Perak akan Dibangun Kembali dengan Struktur Berbeda
Lahan yang akan dibangun menjadi jalan tersebut, lanjut Thoriq, merupakan lahan milik Perhutani sehingga memerlukan koordinasi dengan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
“Lahannya lahan perhutani, ini akan langsung dikoordinasikan lintas kementerian oleh pak Menko Kesra," ujarnya menegaskan.
Jika nantinya jalur tersebut dibuka, kata Cak Thoriq waktu tempuh pengguna jalan akan menjadi satu jam lebih lama jika dibandingkan dengan jalur normal.
"Jadi Jarak waktu ke Pronojiwo ini lebih lama sekitar satu jam dibanding jam normal," jelas dia.
Selanjutnya, Cak Thoriq menyatakan, selain membangun jalur alternatif tersebut, pihaknya juga akan membuat akses sementara pengganti Jembatan Geladak Perak.
Baca Juga: Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Meningkat, Petugas Tambah Tenda di Posko Sumber Wuluh
Akses sementara untuk mobilitas warga antara Candipuro dengan Pronojiwo, akan dibangun berupa jembatan gantung sebagai akses sementara.
"Jembatan itu digunakan untuk roda dua dan tiga, kemudian penanganan darurat seperti ambulans bisa lewat," ujarnya.
Adapun pembangunan kembali Geladak Perak diperkirakan memerlukan waktu lebih dari 9 bulan, sesuai kebijakan Presiden RepubIik Indonesia, Jokowi.
"Pembangunan kembali jembatan renggang waktu antara 9 bulan atau lebih dan tadi Pak Presiden sudah menyampaikan ke Kementerian PUPR agar maksimal tahun depan sudah selesai," tuturnya menjelaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.