MALANG, KOMPAS.TV-Komnas KIPI telah selesai melakukan kajian atas warga Kota Malang, Joko Santoso, yang alami kebutaan usai divaksin dosis pertama Astrazeneca.
Hasilnya hal tersebut bukan karena KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), namun karena peradangan pada saraf mata atau optic neuritis.
Penjelasan tersebut disampaikan langsung oleh tim dokter RSSA Malang, tempat Joko dirawat saat mengalami kebutaan usai divaksin, Selasa (07/12/2021) di RSSA Malang.
"Berdasar kajian Komnas KIPI, Komda KIPI Jatim, tim terkait, Dinkes, RSSA, dan Pokja KIPI Kota Malang pada 3 Desember 2021 diputuskan dengan dokumen-dokumen pemeriksaan yang lengkap. Bahwa diagnosis ditegakkan sebagai keradangan saraf mata atau optik neuritis, dan telah membaik dengan pengobatan" terang Ketua Pokja Kipi Malang Ariyani.
Ariyani menambahkan, kasus kehilangan penglihatan akibat vaksin sangat jarang dan belum ada literature yang mengatakan bahwa yang dialami Joko disebabkan vaksin.
"Laporan seluruh dunia Mengenai kasus penglihatan akibat vaksin sangat jarang. Tidak banyak dilaporkan, dan saat ini belum ada literatur yang mengatakan ini disebabkan oleh vaksin. Kami telah mengirimkan secara lengkap kasus ini secara internasional yang menunjukkan bahwa, kita tidak berhenti disini. sehingga lembaga internasional pun yg berwenang ikut mengkaji. Tetapi saat ini tidak cukup bukti mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena vaksin" tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif menyebut evaluasi secara menyeluruh terkait vaksinasi akan dilakukan.
"Terkait JS, tentu yang disampaikan dokter Wino, kami tetap nanti akan mengajukan permohonan rekomendasi tentu baik dari Pokja KIPI, Komda KIPI, maupun dari Komnas KIPI, itu sebagai rujukan bagi kami, apakah tuan JS nanti dilakukan vaksinasi, baik vaksinasi yan sama atau nanti dengan vaksin yang lain" kata Husnul.
#butausaidivaksin #kajiankipi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.