DAKAR, KOMPAS.TV - Senegal mencatat kasus pertama varian omicron, Minggu (5/11/2021). Senegal menjadi negara Afrika Barat ketiga yang mendeteksi varian baru virus corona setelah Nigeria dan Ghana.
Pengumuman kasus pertama ini dilakukan oleh Institute for Health Research, Epidemiological Surveillance and Training (IRESSEF), yang merupakan salah satu laboratorium yang disetujui Senegal untuk pengujian COVID-19.
Kasus itu mulai terdeteksi pada Jumat lalu, dari seorang pria berusia 58 tahun yang tiba di Senegal pada 22 November melalui udara dari sebuah negara di sub-kawasan itu. Pria itu telah divaksinasi pada bulan April dengan vaksin AstraZeneca dan pada bulan Juni dengan Pfizer.
Baca Juga: Pesawat Kebanggaan Buatan Indonesia di Ekspor ke Senegal
Menurut institut tersebut, pasien ini tinggal di ibu kota Senegal, Dakar. Ia tinggal di sebuah hotel dan ikut dalam demonstrasi yang dihadiri hampir 300 orang. Namun pada hari Minggu dia telah diisolasi dan hingga kini tidak menunjukkan gejala.
Institut Pasteur di Dakar pada hari Minggu mengumumkan dua kasus omicron lagi beberapa jam kemudian, mereka mengatakan, kasus ini ditemukan dari orang yang akan meninggalkan Dakar.
Kasus omicron ini ditemukan pada seorang pria berusia 28 tahun yang dites positif pada 23 November, serta seorang wanita berusia 29 tahun yang tinggal di sebuah hotel di Dakar yang dites positif pada 12 Desember.
Baca Juga: PT. DI Ekspor Pesawat Ke Senegal
Meskipun mereka memperhatikan varian omicron, namun Institut Pasteur menambahkan bahwa varian delta tetap menjadi mayoritas di Senegal.
Seperti dikutip dari The Associated Press, pekan lalu Presiden Senegal Macky Sall meminta orang-orang untuk tetap melakukan tindakan pencegahan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.