JAKARTA, KOMPAS.TV - Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melaporkan perkembangan terbaru dari peristiwa erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu (4/12/2021) kemarin.
Berdasarkan informasi dari BNPB, setidaknya sebanyak sepuluh kecamatan terdampak letusan Gunung Semeru.
Terdapat dua kecamatan yang terdampak sebaran awan panas guguran yakni Kecamatan Pronojiwo yang meliputi Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang.
"Serta Kecamatan Candipuro meliputi Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur," kata Abdul dalam siaran persnya, Minggu (5/12/2021).
Sementara itu sebanyak delapan kecamatan terdampak abu vulanik dari erupsi Gunung Semeru.
Baca Juga: Satu Korban Meninggal Dunia Erupsi Gunung Semeru Diduga Akibat Hirup Abu Panas
Delapan kecamatan tersebut meliputi:
Lebih lanjut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat sebanyak 902 warga mengungsi di beberapa titik kecamatan.
Rinciannya, 305 orang mengungsi di beberapa fasilitas pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo. Lalu, 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro.
Sementara, 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.
Baca Juga: 902 Warga Mengungsi Akibat Erupsi Semeru, Ini Daftar Titik Lokasinya
Abdul menerangkan, hingga saat ini, BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih terus melakukan pencarian dan evakuasi warga yang terdampak atau pun yang diperkirakan hilang.
Sebelumnya, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto melaporkan, total 13 orang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Adapun yang baru teridentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Mereka dirujuk ke RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
"Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil," jelas Abdul.
Baca Juga: Darurat Bencana Erupsi Gunung Semeru, Instruksi Jokowi Mutlak Diperlukan Untuk Evakuasi Korban
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.