LUMAJANG, KOMPAS.TV - Salah satu warga lanjut usia (lansia) di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, meninggal dunia diduga usai menghirup abu panas.
Pernyataan ini disampaikan Kaji Aman selaku Kakak Kandung dari warga yang meninggal dunia kepada jurnalis KOMPAS.TV, Sabtu (4/12/2021) malam.
Menurutnya, korban meninggal dunia dan menghirup abu panas ketika rumahnya roboh dan hendak menyelamatkan diri.
"Ya (meninggal) di lokasi, jadi rumahnya ambruk dia coba ke luar, pergi ke jalan. Tapi malah menghirup abu panas dan tidak kuat," kata Kaji Aman.
Kini, adik kandung Kaji Aman disemayamkan di ruang jenazah RSUD Dr. Haryoto sembari menunggu kesiapan keluarga untuk dimakamkan.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru dilaporkan ada sebanyak 13 orang. Namun, baru dua orang yang berhasil diidentifikasi.
Pernyataan ini disampaikan Abdul Muhari Plt. Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca Juga: Setelah Erupsi Semeru, Pakar: Warga Jangan Kaget Jika Ada Letusan di Sungai, Waspadai Banjir Lahar
"Info terakhir yang meninggal 13 orang, dua sudah teridentifikasi. Sebagian korban yang dirawat alami luka bakar," kata Abdul Muhari dalam program Breaking News KOMPAS TV, Minggu (5/12/2021).
Lebih lanjut, Muhari menyebutkan korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi bernama Poniyim dan Pawon Riyono dari Dusun Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Sementara itu, sebanyak 11 korban lainnya masih dalam proses identifikasi jenazah oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang.
Sementara itu, Abdul juga mengungkapkan bahwa selain korban meninggal dunia ada juga korban luka dari erupsi Gunung Semeru yang pada umumnya mengalami luka bakar.
Adapun perkembangan Gunung Semeru terkini, seluruh korban luka bakar telah mendapatkan perawatan intensif dari tiga rumah sakit di Lumajang.
Meliputi RSUD Dr. Haryoto, RS Bhayangkara, dan Rumah Sakit Pasirian.
Diketahui jumlah korban yang dirawat di RSUD Dr. Haryoto sebanyak 8 orang. Adapun 5 diantaranya akan menjalani operasi karena mengalami luka bakar di atas 40 persen.
Sedangkan 3 korban lain mendapatkan perawatan intensif di ruang IGD. Seluruh korban merupakan pasien yang dirujuk dari Puskesmas Candipuro dan Puskesmas Pronojiwo.
Selain di RSUD Dr. Haryoto sebagian korban dirawat RS Bhayangkara dan RS Pasirian.l
Adapun rata-rata luka bakar yang dialami warga berkisar antara 20-80 persen. Hingga Minggu (5/12) diketahui total warga yang mengalami luka bakar akibat erupsi Gunung Semeru sebanyak 41 orang.
Baca Juga: Kemenhub Pastikan Perjalanan Udara Normal Pasca Erupsi Gunung Semeru
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.