Mantan Pasukan Khusus Korut Ini Berhasil Kabur dari Penjara Ketat China, tapi lalu Ditangkap Polisi

SEOUL, KOMPAS.TV – Joo Hyeon Geon, seorang mantan personel pasukan khusus Korea Utara, yang melarikan diri dari sebuah penjara di Provinsi Jilin, China, ditangkap polisi setelah berada dalam pelarian selama 41 hari.

Joo Hyeon Geon kabur dari penjara setelah merusak pagar kawat yang dialiri listrik bertegangan tinggi. 

Pada 30 November lalu, MBC News merilis rekaman kamera pengawas yang memperlihatkan aksi Joo Hyeon Geon saat kabur dari penjara. Dalam rekaman itu, ia tampak memanjat dinding penjara dengan tangan kosong, lalu memanjat pagar bangunan.

Baca Juga: Kim Jong-Un Akan Berikan Hadiah Permen saat Ulang Tahun, tapi Rakyat Korea Utara Harus Bayar

Dengan cepat, ia lalu memanjat atap dan berhasil keluar dari bangunan penjara dengan merusak pagar listrik. Setelahnya, ia terlihat berlari kencang dan sosoknya menghilang dari rekaman kamera pengawas.

Aksi pelarian dari penjara yang dikenal sebagai salah satu penjara terketat di China itu hanya membutuhkan waktu tiga menit.

Biro Keamanan Publik Provinsi Jilin menawarkan hadiah sekitar Rp1,5 miliar atas penangkapan dirinya. Namun, setelah berada dalam pelarian selama 41 hari, Joo Hyeon Geon akhirnya tertangkap polisi. Tidak diceritakan bagaimana ia bisa tertangkap. 

Baca Juga: Pembelot: Korea Utara Jualan Sabu-Sabu dan Senjata demi Dana Revolusi

Pada Juli 2013, Joo Hyeon Geon berenang menyeberangi Sungai Tumen ke China setelah dikurung selama 9 tahun di kamp kerja paksa Korea Utara sebagai hukuman atas saudara perempuannya yang membelot ke Korea Selatan.

Dua hari kemudian, ia tertangkap mencuri uang tunai, ponsel, dan sejumlah pakaian dari rumah penduduk setempat. Ia dihukum penjara selama 11 tahun 3 bulan atas pencurian, masuk negara secara ilegal, dan perampokan.

Joo Hyeon Geon seharusnya bebas pada 21 Agustus 2023. Namun, ia tampaknya memutuskan untuk kabur lantaran merasa tak dapat menghindari eksekusi jika ia dikembalikan ke Korea Utara setelah bebas dari penjara.

Baca Juga: Putin Tarik Sebagian Besar Diplomat Rusia dari Korea Utara, Ada Apa?