JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Sosial, Tri Rismaharini, ramai disorot setelah memaksa penyandang disabilitas tuna rungu, berbicara di depan publik.
Aksi Risma itu terjadi pada 1 Desember kemarin, saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di kantor Kemensos.
Saat itu, Risma yang sedang di atas panggung bertanya kepada salah seorang penyandang disabilitas.
Risma meminta penyandang disabilitas itu untuk berbicara, apa yang ada di pikirannya.
Tidak lama berselang, Stefanus, perwakilan dari Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia, Gerkatin, menyampaikan protes kepada Risma.
Menurut Stefanus, tuna rungu harus menggunakan alat bantu dengar, tapi tidak untuk dipaksa berbicara.
Melalui penerjemah bahasa bicara isyarat, Stefanus kaget melihat Risma memaksa penyandang disabilitas rungu wicara untuk berbicara.
Aktivis tuli dan juru bahasa isyarat, Surya Sahetapy mengkritik Menteri Sosial Tri Rismaharini yang memaksa anak penyandang tuna rungu berbicara, pada peringatan Hari Disabilitas Internasional, kemarin.
Menurut Surya, cara Risma merupakan tindakan salah.
Surya mengatakan, sebagai pejabat publik yang penuh pengertian, Risma sepatutnya mennayakan kemampuan dan mengutamakan kenyamanan komunikasi anak anak penyandang disabilitas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.