JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk memperkuat mitigasi bencana di daerah rawan bencana.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setyo Prayitno mengungkapkan sejumlah wilayah Indonesia umumnya berpotensi mengalami tsunami akibat pertemuan antar lempeng.
"Baik yang di barat Sumatera, selatan Jawa, NTT, utara Sulawesi, utara Papua, serta wilayah Maluku berdasarkan historis pun sudah kita ketahui sering terjadi tsunami," kata Setyo dalam program Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Kamis (2/12/2022).
"Wilayah tersebut harus selalu waspada, karena memang wilayah kita sangat berpotensi terjadi tsunami bila gempa besar terjadi di laut," imbuhnya.
Sebab itu, Setyo menekankan pentingnya upaya mitigasi yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak atau risiko bencana alam yang terjadi.
Baca Juga: Viral Isu Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon Saat Natal dan Tahun Baru, BMKG: Patut Waspada
"Bagaimana kita memahami wilayah kita masing-masing dengan membuat jalur dan tempat evakuasi sehingga saat masyarakat merasakan guncangan yang lebih kuat di wilayah pantai tersebut, segera saja melakukan evakuasi apalagi sudah ada peringatan dini yang dikeluarkan BMKG," jelasnya.
Terkait hal itu, BMKG, kata Setyo juga terus menggencarkan sosialisasi terkait mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami di daerah rawan bencana tersebut.
"BMKG melakukan sosialisasi salah satunya dengan melakukan olah lapang gempa," ujarnya.
Dia menjelaskan BMKG bekerja sama dengan pemda dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memberikan edukasi kepada stakeholder terkait serta masyarakat.
"Serta mengedukasi terkait langkah-langkah apa bila terjadi tsunami, kita juga mengecek di mana jalur serta tempat evakuasi yang aman berdasarkan skema terburuk," ungkapnya.
"Apabila kita sudah dapat menangani skenario terburuk, tentunya kejadian di bawah itu kita akan lebih sigap," ungkapnya menegaskan.
Baca Juga: Soal Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon, Begini Penjelasan BMKG
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.