JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat politik Ray Rangkuti ikut menanggapi desakan sejumlah pimpinan MPR yang meminta Presiden Joko Widodo untuk memecat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Salah satu pimpinan MPR yang meminta Sri Mulyani mundur dari jabatannya adalah Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad. Dia mengatakan, Sri Mulyani kerap memotong anggaran di MPR.
“Kami di MPR ini kan pimpinannya sepuluh orang, dulu cuma empat orang, kemudian sepuluh orang. Anggaran di MPR ini malah turun-turun terus,” kata Fadel.
Baca Juga: Ketua Banggar MPR Buka-Bukaan soal Anggaran yang Dipotong Sri Mulyani sebelum Pandemi
Selain itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo menambahkan bahwa Menkeu tidak pernah menghadiri undangan rapat untuk membahas anggaran dari MPR. Dia menilai Sri Mulyani tidak dapat menghargai kerja-kerja antarlembaga negara.
“Beberapa kali diundang oleh Pimpinan MPR, Sri Mulyani tidak pernah datang. Dua hari sebelum diundang rapat, dia selalu membatalkan datang. Ini menunjukkan bahwa Sri Mulyani tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi negara,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet ini.
Menanggapi desakan tersebut, Ray Rangkuti mengatakan bahwa pimpinan MPR bersikap berlebihan dan hanya sebatas permintaan politik.
Soal anggaran, Ray bilang bahwa perencanaan anggaran sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo dan disetujui, sehingga seharusnya tidak perlu dipermasalahkan.
“Saya kira itu bersifat permintaan politik karena perencanaan (anggaran) ini sudah disampaikan ke Presiden dan bilamana ini tetap berlangsung, berarti Presiden setuju,” kata Ray Rangkuti.
Baca Juga: Pimpinan MPR Minta Jokowi Pecat Sri Mulyani, Pratikno: Itu Kan Urusannya Presiden!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.