NEW YORK, KOMPAS.TV - Pabrikan pembuat vaksin Covid-19, Moderna, mengumumkan mereka bisa membuat vaksin penguat atau booster Covid-19 yang menargetkan varian Omicron dan menyatakan siap mengajukan otorisasi penggunaan darurat pada bulan Maret tahun depan, kata pemimpin Moderna Stephen Hoge, Rabu, (01/12/2021) seperti dilansir Straits Times.
Presiden Moderna mengatakan yakin suntikan penguat atau booster pembawa gen yang khusus menargetkan mutasi pada varian Omicron akan menjadi cara tercepat, untuk mengatasi kemungkinan pengurangan efektivitas dan efikasi vaksin Covid-19 saat ini terhadap varian Omicron.
"Kami sudah memulai program itu," kata Presiden Moderna Stephen Hoge.
Moderna juga dilaporkan sedang mengerjakan vaksin multi-valent yang akan mampu menangani hingga empat varian virus corona yang berbeda termasuk Omicron.
Vaksin multi-valent itu bisa memakan waktu beberapa bulan lagi, katanya.
Amerika Serikat mengidentifikasi kasus Covid-19 pertamanya yang disebabkan oleh varian Omicron di California, seperti dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC hari Rabu, (01/12/2021)
Hoge mengatakan, Badan Pengatur Obat dan Makanan FDA saat ini sedang mengukur dan menilai ancaman terhadap perlindungan vaksin yang ditimbulkan oleh varian Omicron. Badan tersebut dapat memberikan garis waktu yang lebih cepat, mirip dengan cara menyetujui vaksin untuk influenza, dengan menyetujui perubahan jenis flu, yang akan mempersingkat garis waktu tiga hingga empat bulan.
Di Amerika Serikat, vaksin flu berlisensi dapat diperbarui setiap musim dengan mengganti jenis virus baru yang diyakini paling mungkin menyebabkan penyakit di musim flu yang akan datang, tanpa perlu uji klinis besar dan acak.
Baca Juga: Gara-Gara Omicron, Kasus Covid-19 Berlipat Ganda di Afrika Selatan
Berdasarkan pola mutasi yang terlihat pada varian Omicron, meliputi mutasi yang telah terbukti mengurangi kemanjuran vaksinnya dalam studi laboratorium, Hoge mengatakan, "kami berharap akan ada dampaknya."
Belum jelas seberapa besar varian Omicron menyebabkan penurunan kemanjuran vaksin saat ini, tetapi bisa jadi penurunan kemanjuran itu signifikan, Hoge menduga.
"Mutasi yang sebelumnya menyebabkan penurunan kemanjuran terbesar terlihat di Delta dan Beta. Dan semua mutasi itu telah muncul di Omicron," kata Hoge.
Jadi pertanyaannya di sini adalah, tutur Hoge, "apakah kita akan melihat tingkat keparahan seperti varian Delta? Atau apakah kita akan melihat beberapa persilangan dari keduanya? Saya pikir skenario terakhir itulah yang memiliki orang-orang yang paling peduli,"
Hoge mengatakan Moderna sedang menguji untuk melihat apakah penerima vaksin Moderna yang divaksinasi penuh serta mereka yang menerima dosis suntikan booster sebesar 50 mikrogram dan 100 mikrogram terlindungi dari varian tersebut.
“Saya masih percaya bahwa vaksin yang ada setidaknya akan mampu memperlambat, jika tidak benar-benar menghentikan, varian Omicron,” katanya.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.