PONOROGO, KOMPAS.TV - Ratusan warga di Ponorogo, Jawa Timur, terpaksa membongkar makam para leluhur mereka secara swadaya, warga memindahkan ratusan makam nenek moyang ke pemakaman desa, karena makam terancam tenggelam aliran waduk bendo.
Ratusan warga Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, Ponorogo ini secara bergantian membongkar makam para leluhur dan orangtua mereka, yang terancam tenggelam akibat genangan air waduk bendo, yang beberapa waktu lalu diresmikan Presiden Jokowi.
Apalagi, sejak beberapa hari terakhir, genangan air sudah mendekati kompleks makam, seiring intensitas hujan yang tinggi.
Terdapat ribuan jenazah di kompleks makam tertua di Desa Ngadirojo ini, yang merupakan para leluhur warga desa. Tak ingin kehilangan jejak leluhur, warga pun secara swadaya memindahkan makam ke pemakaman putuk di Desa Ngadirojo, berjarak 3 kilometer dari lokasi semula.
Sejumlah warga, bahkan memindahkan secara bersamaan 8 makam sekaligus. Makam para orang tua, kakek-nenek, buyut hingga saudara.
Ritual pembongkaran dan pemindahan makam ini pun dilakukan oleh modin, caranya dengan memindahkan nisan dan tanah makam. Tanah itu dikafani, didoakan kemudian dikuburkan dengan layak ke makam yang baru. Sementara, pihak desa juga belum mendapatkan konfirmasi, ganti rugi yang dijanjikan dari pihak pengelola waduk bendo.
Rencananya, pihak pengelola waduk bendo akan menemui perwakilan warga, terkait tenggelamnya komplek makam tertua di Desa Ngadirojo ini, termasuk membahas ganti rugi untuk warga.
#beritaponorogo
#makamtua
#bongkarmakam
#wadukbendo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.