JAKARTA, KOMPAS.TV- Kasus kejahatan mutilasi tidak pernah berhenti terjadi. Seolah-olah satu kasus ke kasus lain saling menduplikasi. Sudah banyak kasus tersebut terjadi baik di Indonesia maupun dunia, dan pelakunya pun sudah banyak yang berhasil diungkap.
Namun, ada satu kasus mutilasi di dunia yang lebih dari satu abad belum juga terungkap pelakunya. Kasus ini sering dinamai "Jack The Ripper".
Kasus ini terjadi dalam rentang waktu Agustus sampai September 1888 di kawasan kota London, Inggris, tepatnya di distrik Whitechapel di East End London, kawasan kumuh yang banyak diisi para imigran dan pekerja seks komersial.
Menewaskan setidaknya lima korban yang semuanya perempuan dengan jarak 1,6 kilometer antara satu korban dengan korban lainnya.
Baca Juga: Buronan Kasus Mutilasi di Bekasi Akhirnya Ditangkap, Ternyata Sembunyi di Rumahnya
Teror yang melanda Kota London ini membuat aparat kepolisian setempat kelimpungan. Warga menuntut agar si pelaku segera ditangkap. Apalagi, tak berselang setelah kasus pembunuhan yang diikuti dengan mutilasi itu, beberapa surat yang diduga dikirim, diduga oleh pelaku, datang ke kantor London Metropolitan Police Service, yang sering dikenal sebagai Scotland Yard.
Pelaku seperti ingin mengejek petugas polisi. Kemudian memberikan spekulasi tentang pembunuhan yang akan datang. Si pelaku dalam surat itu menyebutkan dirinya sebagai "Jack The Ripper".
Namun berkembang spekulasi bahwa surat itu palsu, dibuat oleh jurnalis semata untuk meningkatkan minat publik.
Kasus ini terkadang juga disebut "Pembunuh Whitechapel" merujuk pada kawasan kumuh tempat terjadinya pembunuhan.
Tak pelak, pembunuhan berantai para perempuan tuna susila ini ini menimbulkan kengerian yang luar biasa, sebab para korban dimutilasi tubuhnya setelah tenggorokanya disayat pisau. Kemudian, mengeluarkian isi perut, ginjal hingga merusak rahim korban.
Cara pelaku memutilasi korban hampir seragam, yaitu menyayat tenggorokan dalam posisi miring lalu mengeluarkan isi perut dan merusak kemaluan.
Baca Juga: Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Bekasi Belum Lengkap Diterima, RS Polri: Baru Sekitar 8 Potong
Polisi berkesimpulan bahwa "Jack The Ripper" sangat paham anatomi tubuh manusia.
Namun, setelah lebih dari 100 tahun, kasus ini tidak pernah menemukan titik terang baik pelaku maupun motifnya. Padahal, setidaknya sudah ada 100 sosok yang ditetapkan sebagai tersangka, tapi tak ada yang berlanjut hingga ke pengadilan.
Mereka yang diduga sebagai pelaku antara lain pelukis terkenal dari zaman Victoria, Walter Sickert hingga cucu Ratu Victoria.
Seiring berjalannya waktu, kasus ini bahkan telah melahirkan banyak buku cerita, film detektif, kisah misteri dan horor. Namun, pengungkapan kasus ini masih nihil setelah melewati masa lebih dari 130 tahun. Mungkin kasus ini pun akan terus jadi misteri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.