WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden AS Joe Biden meminta warga Amerika untuk tidak "panik" atas virus corona varian Omicron yang baru diidentifikasi.
Biden mengatakan dia belum melihat perlunya lockdown baru atau memperpanjang pembatasan perjalanan untuk saat ini, seperti dilansir France24 yang mengutip AFP, Selasa (30/11/2021).
Varian virus Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan sudah terdeteksi di banyak negara, menurut Biden, merupakan penyebab kekhawatiran, bukan penyebab kepanikan.
Dia menekankan Amerika Serikat berada dalam posisi yang baik untuk mengendalikan penyebaran Omicron tanpa harus melakukan penguncian atau lebih banyak larangan perjalanan di luar pembatasan yang telah diberlakukan atas warga negara Afrika Selatan.
"Kami memiliki lebih banyak alat hari ini untuk melawan varian daripada yang pernah kami miliki sebelumnya," katanya, seraya menambahkan bahwa Kepala Penasihat Medisnya Anthony Fauci mengharapkan vaksin saat ini bekerja melawan varian baru, dengan booster yang meningkatkan perlindungan.
Baca Juga: Sekilas Tentang Varian Omicron Covid-19: Pandangan Ilmuwan hingga Pembatasan Perjalanan
"Kita akan melawan varian ini dengan tindakan yang berdasarkan sains dan pengetahuan serta kecepatan, bukan dengan kekacauan dan kebingunan," tegas Biden yang didampingi Anthony Fauci dan Wapres Kamala Harris dalam pidato yang disiarkan ke seluruh Amerika Serikat, Senin (29/11/2021) waktu Washington.
Biden menjanjikan "strategi terperinci" untuk memerangi Covid-19 musim dingin ini tetapi mengisyaratkan orang Amerika tidak akan dikenakan tindakan yang memberatkan.
“Bukan dengan penutupan atau penguncian, tetapi dengan vaksinasi yang lebih luas, suntikan booster, pengujian, dan banyak lagi,” katanya, seraya merinci dirinya tidak melihat kebutuhan saat ini untuk memesan vaksin atau tes Covid-19 untuk perjalanan udara domestik.
Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa semuanya sangat membatasi masuknya pelancong dari Afrika Selatan dan tujuh negara lain di kawasan itu. Namun, Biden juga mengatakan dirinya tidak mengantisipasi lebih banyak larangan perjalanan.
"Tingkat penyebaran berdampak pada perlu atau tidaknya pembatasan perjalanan," katanya.
Sumber : France24/AFP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.