JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepada jurnalis Kompas TV, Dian Silitonga dan juru kamera Ghani Febrian, salah satu tersangka terorisme menjelaskan sistem operasi pengumpulan miliaran rupiah untuk kegiatan Jamaah Islamiyah.
Polisi terus menelisik organisasi yang menyokong pendanaan kelompok teroris Jamaah Islamiyah.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri menemukan, tak hanya membantu kegiatan organisasi, aliran dana juga disalurkan untuk kelompok di sasana.
Di sasana tersebut, para kader JI dilatih di sasana untuk latihan fisik hingga bela diri.
Operasi Densus 88 Anti Teror Polri dalam memberantas aksi terorisme kelompok JI kini berkonsentrasi untuk menyasar organisasi dan sosok yang berada di belakang pendanaan kegiatan.
Dalam operasi penangkapan terakhir di Bekasi, Jawa Barat, Densus 88 menangkap petinggi Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf, setelah sebelumnya telah menangkap Farid Okbah dan Ahmad Zain An-Najah.
Yayasan amal milik JI diketahui bisa mendapat Rp 14 miliar per tahun.
Sampai sekarang, Densus 88 terus meneyelidiki skema pendanaan untuk kelompok JI; ditemukan melalui kegiatan kotak amal hingga kegiatan fundraising lainnya.
Baca Juga: Dana dari Kotak Amal “Terorisme” Digunakan untuk Membiayai Sasana Tempat Latihan Bela Diri
Sebelumnya, Densus 88 berhasil meringkus 14 orang tersangka Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf dan 10 orang tersangka Syam Organizer yang berperan dalam pendanaan JI.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.