JEMBER, KOMPAS.TV - Dua orang anak kakak beradik di Jember Jawa Timur menderita mikrosefalus atau kelainan kepala sehingga perkembangan otak tidak normal. Meski usianya sudah menginjak 18 dan 11 tahun, namun pertumbuhan mereka tidak normal.
Rudi, usia 18 tahun, warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember terlihat aktif saat ditemui oleh warga. Secara fisik, ia terlihat tidak seperti anak seusianya, bentuk kepalanya berukuran kecil, karena menderita mikrosefalus, sehingga pertumbuhan otaknya terganggu.
Kondisi serupa juga dialami adiknya, yakni Rosidi, usia 11 tahun. Bahkan kondisi Rosidi lebih parah, ia tidak bisa berjalan dan pandangan matanya terbatas sehingga harus digendong.
Kakak beradik itu terlahir dari keluarga kurang mampu, yakni pasangan Syaiful dan Maryam. Saat lahir, kedua anak tersebut nampak normal, namun saat semakin besar, pertumbuhannya tidak normal.
Maryam dan suaminya merawat kedua anaknya dengan penuh kasih sayang. Maryam menganggap Rudi dan Rosidi adalah titipan tuhan yang harus dijaga.
Baca Juga: Memprihatinkan! Tak Punya Rumah, Bapak dan 2 Anaknya Tinggal di Pos Kamling
Pasangan Syaiful dan Maryam sebenarnya memiliki lima anak, namun ketiga anaknya telah meninggal dunia.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember, Lilik Lailiyah, mikrosefalus merupakan kondisi kelainan kesehatan dengan kepala berukuran lebih kecil dan pertumbuhan otak terganggu.
Rudi dan Rosidi perlu mendapat pendampingan ekstra dari orang tuanya setiap hari, mulai dari mandi, makan dan tidur. Karena menderita mikrosefalus, keduanya pun tidak sekolah. Kebutuhan sehari-hari mereka, hanya mengandalkan kiriman dari bapaknya, yang bekerja serabutan di Madura.
#mikrosefalus #pertumbuhanotak #keluargamiskin
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.