RIYADH, KOMPAS.TV- Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengizinkan warga negara Indonesia dan 5 negara lainnya untuk masuk ke wilayahnya, tanpa karantina. Warga negara Indonesia, Pakistan, India, Mesir, Brazil, dan Vietnam boleh masuk Saudi tanpa menjalani karantina selama 14 hari.
Mengutip dari Antara, Jumat (26/11/2021), kebijakan tersebut akan berlaku efektif mulai 1 Desember 2021 pukul 01.00 dini hari. Pemerintah Arab Saudi menerapkan kebijakan itu setelah mencermati situasi penanganan Covid-19 di 6 negara tersebut.
Setelah dilonggarkan, warga 6 negara tersebut hanya perlu menjalani karantina selama 5 hari, terlepas dari vaksin apapun yang mereka gunakan. Sementara negara-negara yang masih menghadapi larangan perjalanan adalah Turki, Ethiopia, Afghanistan dan Lebanon.
Di sisi lain, Pemerintah Arab Saudi menekankan pentingnya mematuhi penerapan protokol kesehatan untuk membendung penyebaran virus corona.
Baca Juga: Ternyata China Sempat Remehkan Indonesia, Sekarang Getol Investasi
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menemui Gubernur Makkah untuk membahas kesiapan pemerintah Indonesia memberangkatkan jamaah umrah.
Menag Yaqut menyampaikan kepada pihak Gubernur Makkah Khalid bin Faisal Al Saud, penanganan Covid-19 di Indonesia sudah terkendali.
"Saya hari ini bertemu Gubernur Makkah, Khalid bin Faisal. Saya menyampaikan informasi bahwa penanganan COVID-19 di Indonesia secara umum sudah terkendali," kata Yaqut dalam siaran persnya, Senin (22/11/2021).
Dalam pertemuan itu, Yaqut juga menjelaskan edukasi yang terus dilakukan kepada calon jemaah haji dan umrah, terkait penerapan protokol kesehatan.
Baca Juga: Genjot Bisnis Kargo, Garuda Gandeng Wallenborn Transports Kirim Barang ke Eropa Via Jalur Darat
Kepada Gubernur Makkah, Menag Yaqut mengatakan kementeriannya terus melakukan edukasi kepada calon jemaah haji dan umrah untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Pemerintah Indonesia juga telah melakukan vaksinasi untuk calon jemaah haji dan umrah," ujar Yaqut.
Selain itu, Yaqut juga menjelaskan tentang kebijakan umrah satu pintu yang diterapkan pemerintah Indonesia. Skema tersebut dimaksudkan agar memudahkan pengendalian, pengawasan, dan memastikan kesehatan, keamanan, dan keselamatan jemaah umrah yang dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19.
Dengan skema ini, pemberangkatan dan pemulangan jemaah umrah pada tahap-tahap awal keberangkatan melalui satu titik, yaitu Bandara Soekarno Hatta. Asrama haji akan dijadikan sebagai titik awal keberangkatan jemaah umrah.
Baca Juga: Israel Mulai Suntikan Vaksin Pfrizer Ke Anak 5-11 Tahun
Kebijakan lainnya terkait dengan PCR bagi calon jemaah umrah dan difokuskan pada fasilitas kesehatan di Indonesia yang direkomendasikan oleh pemerintah Saudi.
"Untuk mengobati kerinduan umat Islam di Indonesia, saya juga menyampaikan harapan untuk segera dibukanya kembali penyelenggaraan umrah 1443 H. Indonesia siap menjalankan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Saudi Arabia," ucap Yaqut.
Sementara itu, Gubernur Khalid bin Faisal Al Sa'ud menyampaikan komitmennya untuk memberikan pelayanan pada jemaah umrah dan haji Indonesia.
Namun, Gubernur Makkah kembali menekankan pentingnya kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sebab, penyelenggaraan umrah 1443 H dan juga haji, masih dalam suasana pandemi.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.