KOMPASTV - Sindikat perdagangan orang di NTT bekerja sangat massif. Tim Berkas Kompas bertemu dengan salah satunya. RJ adalah calo perekrut pekerja migran non prosedural. Dalam menjalankan pekerjaannya. RJ memilih merekrut pekerja perempuan karena peluang dan permintaan lebih besar.
“Perempuan itu yang lebih banyak untuk masuk ke sana untuk kerja di rumah tangga dan lebih mudah,” ungkap RJ. Sejumlah calon pekerja migran non prosedural belakangan berangkat secara perorangan. Kebutuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 memaksa mereka mencari pekerjaan dengan berkontak langsung dengan agen di Malaysia. Melewati perbatasan yang minim penjagaan. jadi cara agar lolos ke negara tujuan.
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat 4,7 juta pekerja migran berangkat tak berdokumen alias non prosedural. Lebih dari 65.634 di antaranya berhasil dipulangkan. 60.000 dari angka tersebut terjerat kasus hukum dan 981 PMI kembali dalam peti mati. Mengapa sindikat perdagangan massif beroperasi di Indonesia?
Simak jawabannya dalam Berkas Kompas episode ASA DAN DERITA PUAN PEKERJA MIGRAN bagian kedua berikut ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.