Kejujuran Pelukis Gusmen Heriadi Lewat Pameran Retrospeksi 'Belum Selesai'

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pelukis Gusmen Heriadi menandai seperempat abad perjalanannya dengan pameran tunggal.

Memang ini bukan pameran tunggal Gusmen Heriadi yang pertama kalinya. Sudah 10 kali, perupa asal Minang ini mengadakan pameran tunggal.

Lantas, apa yang membedakan pameran tunggal Gusmen Heriadi kali ini? Sesuai judulnya, 'Belum Selesai', pameran retrospeksi Gusmen Heriadi ini menampilkan kejujuran dalam pergumulan proses kreatifnya.

Gusmen tidak pernah berhenti di satu titik, ia terus mengeksplorasi tanpa dikekang batas, tema, atau pilihan pada sebuah ciri khas.

Hampir satu bulan, Gusmen Heriadi memamerkan 150 karya yang menjadi representasi perjalanan melukisnya selama 25 tahun.

Pameran tunggal retrospeksi ini digelar di Jogja Gallery selama hampir satu bulan, 7 sampai 30 November 2021.

Karya yang ditampilkan dalam pameran ini menunjukkan kekayaan teknik dan keberagaman yang diangkatnya.

Baca Juga: Lemak Jenuh Jadi Cara Pelukis Gusmen Heriadi Berbagi di Yogyakarta

Periode 1996 sampai 2003, misalnya, Gusmen Heriadi berada dalam fase pencarian dalam berkarya.

Pengaruh lingkungan akademik dalam karya-karyanya masih kuat. Ketika itu, Gusmen berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Menurut penuis seni rupa AA Nurjaman, kreativitas dan keragaman gaya Gusmen Heriadi sudah tampak dalam karya-karya awalnya.

Ia tidak hanya menggoreskan karya realis, tetapi juga surealis, kubistik, dan abstrak.

“Itu seperti mempertegas kebebasannya dari kungkungan ciri khas kesenimanan,” ujar AA Nurjaman.