PRAHA, KOMPAS.TV – Protes atas pembatasan ketat karena melonjaknya kasus COVID-19 masih meluas di Eropa, termasuk di Praha, Republik Ceko. Para pengunjuk rasa berbaris di Praha untuk mengecam pembatasan pemerintah terhadap orang yang tidak divaksinasi, Senin (22/11/2021).
Para pengunjuk rasa, yang berjumlah ratusan, menuntut kebebasan bagi warga yang memilih untuk tidak divaksinasi. Mereka menolak desakan pemerintah agar seluruh warga mendapatkan vaksin COVID-19.
Mereka membawa poster dengan gambar politisi, termasuk Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis, Menteri Kesehatan Adam Vojtech dan ahli epidemiologi terkemuka. Para demonstran menyebut mereka sebagai pengkhianat.
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Protes Pembatasan Pandemi Covid-19, Belgia Rusuh
Namun demikian, tidak seperti protes yang terjadi di Belanda dan Belgia, protes yang terjadi di Republik Ceko berlangsung damai. Kerumunan terlihat lebih kecil dan tidak melakukan tindakan kekerasan.
Pembatasan untuk mengatasi lonjakan infeksi di Republik Ceko mulai berlaku Senin dan menargetkan warga yang tidak divaksinasi. Warga yang tidak divaksinasi tidak lagi diizinkan untuk menunjukkan tes virus corona negatif untuk menghadiri acara publik. Selain itu mereka juga tidak boleh pergi ke bar dan restoran, salon dan museum atau menggunakan hotel.
Sebaliknya, bagi warga yang sudah divaksinasi atau telah pulih dari COVID-19 dapat mengunjungi semua tempat tersebut.
Baca Juga: Update: Demo Tolak Lockdown Belanda di Kota Amsterdam
Langkah-langkah tersebut disetujui dalam upaya untuk meningkatkan tingkat vaksinasi negara tersebut. Saat ini tingkat vaksinasi di Republik baru sebesar 58,1%, yang berada di bawah rata-rata Uni Eropa yaitu sebesar 65,5%.
Infeksi virus corona di Republik Ceko telah meningkat tajam, mencapai rekor baru sebanyak dua kali pada minggu lalu. Tingkat infeksi melampaui 1.000 kasus baru per 100.000 penduduk selama tujuh hari terakhir untuk pertama kalinya, kata Kementerian Kesehatan.
Seperti dikutip dari The Associated Press, secara keseluruhan, negara berpenduduk 10,7 juta ini telah mencatat lebih dari 2 juta kasus dengan 32.173 kematian.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.