JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait pertumbuhan bibit siklon tropis 90S menjadi Siklon Tropis Paddy. Siklon tropis itu berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di sembilan wilayah.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A Fachri Radjab mengatakan, dampak tidak langsung yang bisa terjadi adalah potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar Pulau Jawa.
“Siklon Tropis Paddy bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia. Dampak tidak langsung yang terjadi juga akan semakin berkurang,” ujar Fachri di Jakarta, Senin (22/11/2021), dikutip dari Antara.
Baca Juga: Perubahan Iklim Jadi Masalah Dunia, 5 Negara Ini Terancam Tenggelam
Dilaporkan, Siklon Tropis Paddy berada di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, tepatnya di 13,3 derajat Lintang Selatan, 108,0 derajat Bujur Timur (sekitar 680 km sebelah selatan barat daya Cilacap), bertekanan 997mb dengan kecepatan angin maksimum mencapai 40 knot (75 km/jam).
Diprediksi intensitas Siklon Tropis Paddy tetap dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia.
Siklon Tropis Paddy membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Lampung hingga Jawa Tengah dan di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah tersebut.
Dampak tidak langsung terhadap cuaca Indonesia adalah hujan sedang hingga lebat 24 jam ke depan di wilayah Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan NTB.
Selain itu berdampak pada gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter di perairan barat Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Perairan selatan Jawa Barat hingga Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Pulau Sumba.
Baca Juga: Fenomena Awan Tsunami di Langit Pamekasan Terungkap, Ini Kata BMKG
Kemudian gelombang laut tinggi 2,5-4 meter di Perairan barat Pulau Enggano hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten, Samudra Hindia barat Pulau Enggano hingga selatan Jawa Tengah.
Selain itu BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
Lalu, BMKG meminta masyarakat menghindari daerah-daerah yang rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
Terakhir, BMKG memberikan peringatan dini potensi banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan.
Baca Juga: Peringatan BMKG Akibat Perubahan Iklim, Bencana Badai hingga Hilangnya Es di Puncak Jaya
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.