KOMPAS.TV - Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta mengusulkan pembentukan cyber army atau pasukan siber yang membela ulama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dari serangan buzzer.
Namun belum terbentuk, niat MUI Jakarta sudah menuai perdebatan.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta berniat membentuk cyber army atau pasukan siber. Gunanya untuk melindungi ulama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dari serangan buzzer.
Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Penangkapan Terduga Teroris Tidak Terkait Aktivitas MUI
Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta Munahar Muchtar di rapat koordinasi bidang informasi dan komunikasi se-Jakarta pertengahan Oktober lalu.
Kala itu Munahar Muchtar menyampaikan, jika para buzzer mencari kesalahan Anies maka infokom mengangkat keberhasilan Anies, baik itu di tingkat nasional maupun internasional.
“Beliau ini termasuk 21 pahlawan dunia, saya minta MUI DKI mengangkat berita-beritanya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta.” Ujar Munahar
Ketua fraksi PKB DPRD DKI Hasbiallah Ilyas menilai MUI DKI Jakarta tidak perlu membentuk cyber army, menurutnya MUI DKI itu milik umat dan bukan milik sekelompok orang.
Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai cyber army berguna untuk menangkal informasi hoaks di media sosial. Riza mengingatkan supaya masyarakat berhati-hati jangan sampai menyebarkan hoaks.
Namun, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti berpandangan, niat MUI Jakarta membentuk cyber army bakal menghilangkan independensi MUI.
Padahal menurutnya, MUI harus menjembatani seluruh ulama terlepas perbedaan pandangan politik.
Niat MUI Jakarta perlu dikaji lagi, supaya bisa memberikan kesejukan di tengah hoaks dan serangan buzzer penyerang para pejabat publik yang sudah membuat bising ruang informasi publik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.