JEMBER, KOMPAS.TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut bahwa BUMN yang tak berkembang dan tidak efisien sudah selayaknya ditutup karena tidak menguntungkan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Erick dalam kunjungan kerja dan dialog dengan karyawan pemintal tembakau bahan cerutu di gudang milik PT Perkebunan Nusantara X di Desa Ajung, Jember, Jawa Timur, Sabtu (20/11/2021).
Dalam hal ini, Erick mengatakan ada 7 BUMN yang setidaknya sudah tidak beroperasi sejak 2008. Meski demikian, ia tidak merinci BUMN yang dimaksud.
Baca Juga: Luhut dan Erick Thohir Resmi Dilaporkan ke Polisi soal Bisnis Tes PCR
"Intinya kan banyak BUMN yang sudah tidak beroperasi dari tahun 2008, itu ada tujuh, memerlukan proses yang sangat lama," kata Erick Thohir usai kunjungan kerja pada Sabtu (20/11).
"Kalau kita sebagai pemimpin tidak melakukan apa-apa kan zalim, apalagi sudah tidak beroperasi 2008, yah harus ditutup," lanjut Erick.
Sejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick telah menyampaikan kepada seluruh direksi untuk mengecilkan jumlah perusahaan BUMN.
Menurut Erick, penutupan itu bukan berarti mengurangi karyawan, melainkan menggabungkan dengan perusahaan yang sama atau sejenis.
"Kalau jenisnya sama, kita gabungkan, seperti PT Energy Management Indonesia atau EMI. Nah itu berdiri sendiri, padahal kita sudah punya PLN," lanjut Erick.
#ErickThohir #BUMN #MenteriBUMN
Editor: Febi Ramdani
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.