JAKARTA, KOMPAS.TV - UNICEF menyatakan 80 persen anak muda di Indonesia merasa optimis terhadap masa depan.
Pernyataan ini disampaikan Spesialis Kebijakan Sosial UNICEF Indonesia Angga Dwi Martha dalam program Dialog Sapa Indonesia Pagi Akhir Pekan KOMPAS TV, Minggu (21/11/2021).
Menurut Angga jumlah persentase survei di Indonesia tersebut bahkan lebih besar dari keoptimisan anak muda di dunia yang hanya mencapai 50 persen.
"Di Indonesia sendiri lebih tinggi ternyata, 80 persen anak muda Indonesia yang disurvei merasa masa depannya itu lebih optimis terhadap masa depan mereka sendiri," kata Angga Dwi Martha.
Lebih lanjut dijelaskan, survei ini, kata Angga dilakukan oleh UNICEF bersama dengan Gallup, salah satu lembaga firm survei terkemuka di dunia.
Baca Juga: Anderson Sumarli: Anak Muda Punya Inovasi, Tapi Generasi Sebelumnya Punya Pengalaman | Rosi
Adapun survey yang diketahui bernama Changing Chilhood Project ini telah melibatkan sebanyak 21 ribu orang representatif partisipan di 21 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Partisipan yang terlibat terdiri dari anak muda berusia 15-24 tahun dan orang dewasa berumur lebih dari 40 tahun dengan fokus pada perspektif.
"Survey ini melihat perspektif anak muda berumur 15-24 tahun dan juga orang dewasa berumur 40 tahun ke atas," jelasnya.
Terkait keoptimisan terhadap masa depan, hasil survei juga menyatakan bahwa anak muda Indonesia tidak naif.
Artinya anak muda ingin dilibatkan lebih dalam pengambilan kebijakan terutama yang berkaitan dengan pembangunan.
"Hal tersebut sebagaimana hasil survei di Indonesia sendiri, yang menyebut 4 dari 5 anak muda yang disurvey mengatakan bahwa mereka ingin dilibatkan lebih banyak lagi dalam pengambilan kebijakan," papar Angga.
"Adapun saat ini, anak-anak muda merasa kurang terlibat dan merasa wadah untuk pelibatan mereka masih cukup sangat terbatas," sambungnya.
Oleh karena itu, Angga mendorong pihak terkait untuk melibatkan anak muda tidak hanya sebagai objek, melainkan melibatkan sebagai mitra setara dalam pembangunan.
Bahkan, hasil survei juga mengatakan bahwa dua kelompok umur yang menjadi partisipan merasa saat ini, akses ke kesehatan, pendidikan, dan keamanan fisik jauh lebih baik.
Baca Juga: Hai Anak Muda! ayo Jaga Kesehatan Mental Kamu dengan Makanan dan Olahraga
"Terlebih jika dibandingkan dengan saat orang tua mereka menjadi anak-anak," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.