Kompas TV internasional kompas dunia

25 Tewas Akibat Serangan Ekstremis Bersenjata di Niger, Al Qaeda dan ISIS Dituding Pelakunya

Kompas.tv - 18 November 2021, 22:08 WIB
25-tewas-akibat-serangan-ekstremis-bersenjata-di-niger-al-qaeda-dan-isis-dituding-pelakunya
Ilustrasi bendera Niger. Sedikitnya 25 orang tewas terbunuh dalam serangan para ekstremis bersenjata di Niger barat-daya. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

NIAMEY, KOMPAS.TV – Sedikitnya 25 orang tewas terbunuh oleh sejumlah ekstremis bersenjata di Niger barat-daya. Insiden ini diungkap pemerintah Niger pada Rabu (17/11/2021), seperti dilansir dari Associated Press, Kamis (18/11/2021).

Dalam serangan yang terjadi pada awal pekan ini itu, kata Menteri Dalam Negeri Alhache Alhada, sejumlah bangunan di dekat Desa Bakorat yang terletak di perbatasan Mali, dibakar dan dihancurkan.

Pemerintah mengecam serangan itu sebagai aksi pengecut. Operasi keamanan untuk menjaring pelaku serangan pun tengah dilakukan.

Baca Juga: 26 Anak TK dan SD Tewas Terbakar di Niger saat Ruang Kelas dari Jerami Mereka Dilahap Api

Serangan itu merupakan yang terbaru dari serangkaian aksi kekerasan ekstremis terkait kelompok Al-Qaeda dan ISIS di negara Afrika Barat yang dilanda konflik itu, terutama di sepanjang perbatasan Niger – Mali. 

Awal bulan ini, sejumlah tersangka ekstremis menyergap brigade pertahanan diri di Niger barat hingga menewaskan 69 orang.

Pada Maret lalu, 137 orang terbunuh oleh sejumlah pria bersenjata yang menembaki warga di desa-desa sepanjang perbatasan. Para pria bersenjata itu membombardir warga dari atas sepeda motor. 

Meskipun belum ada kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan itu, kelompok Al-Qaeda dituding menjadi pelakunya. Lantaran, kata seorang analis konflik, Al-Qaeda telah beroperasi di wilayah itu sejak bertahun-tahun lamanya. 

Baca Juga: Pria Nigeria Jual Diri Rp700 Juta Lewat Lelang, Akhirnya Ditangkap Polisi Syariah

Serangan itu, kata seorang penasihat intelijen, Laith Alkhouri, mengindikasikan peningkatan kekerasan ekstremis di Sahel, kawasan selatan Gurun Sahara.

“Ini menunjukkan melemahnya langkah-langkah keamanan yang membuat perbatasan bercelah hingga dimanfaatkan kelompok-kelompok teroris macam Al-Qaeda dan ISIS, yang telah saling berkompetisi meraih dominasi, untuk berkembang,” ujarnya.

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x